Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Realisasikan Buyback 3,83 Miliar Saham, Modal Masih Banyak

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menepati janjinya dengan melakukan buyback saham sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Annisa Kurniasari Saumi, Pandu Gumilar
Selasa, 9 Juli 2024 | 19:28
Patrick Walujo/GOTO.
Patrick Walujo/GOTO.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menepati janjinya dengan melakukan buyback saham sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam laporan pemegang saham teranyar, jumlah saham treasuri GOTO mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Pada akhir Mei, GOTO tercatat menyimpan 10,26 miliar saham treasuri yang setara dengan 0,85% dari total saham yang beredar.

Pada akhir Juni, jumlah itu bertambah menjadi 14,08 miliar saham treasuri atau setara dengan 1,17% dari total saham yang beredar. Dengan demikian, ada penambahan saham treasuri sebanyak 3,83 miliar dalam sebulan.

Adapun mengacu data RTI, antara 11 Juni-30 Juni saham GOTO berada di rentang Rp50 sampai dengan Rp59. Bila menggunakan kalkulasi sederhana, Manajemen GOTO setidaknya mengeluarkan dana antara Rp191,25 miliar sampai dengan Rp225,67 miliar.

Jumlah tersebut masih jauh dari total dana yang dipersiapkan oleh perseroan. Sebagaimana diketahui, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan akan melakukan buyback saham dengan dana sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (kurs US$1 = Rp15.500).

CEO GOTO Patrick Walujo juga telah mengutarakan niat tersebut sejak awal tahun. Patrick Walujo mengatakan buyback dilakukan karena perseroan memiliki arus kas yang mumpuni. 

"Seiring dengan profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal, sejalan dengan rencana alokasi modal yang tengah disusun. Rencana tersebut termasuk antara lain inisiatif pembelian kembali [buyback] saham, dengan persetujuan regulator dan pemegang saham,” kata Patrick, Rabu (31/1/2024).

Adapun, Patrick Walujo pun kerap melakukan 'operasi pasar' ketika harga saham GOTO sedang berada tekanan. Dalam catatan Bisnis, Patrick Walujo setidaknya telah melakukan pembelian saham GOTO sebesar Rp26,5 miliar melalui kantong pribadinya. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjabarkan buyback menjadi sinyal yang positif di tengah harga yang terus tertekan di tengah prospek yang positif. Buyback menjadi katalis untuk pergerakan harga saham GOTO ke depannya.

Dia menambahkan nilai buyback yang dianggarkan tersebut mencapai 4% dari nilai kapitalisasi pasar GOTO saat ini. Apabila menggunakan asumsi harga saat ini, maka ada potensi saham treasury yang diperoleh perseroan setara dengan 4,4% dari total saham yang dicatatkan di Bursa.

Herditya menilai langkah buyback adalah upaya yang positif untuk memberikan nilai kepada pemegang saham. Dengan adanya buyback, maka jumlah saham free-float otomatis akan berkurang. Strategi ini cocok untuk perusahaan seperti GOTO yang memiliki rasio saham free-float besar.

“Saham free-float GOTO termasuk tinggi. Pada perhitungan indeks MSCI nilai floatnya setara dengan 75%. Buyback meningkatkan demand terhadap saham dan di saat yang sama suplai yang beredar akan berkurang, tetapi dengan free-float yang berkurang, buyback tidak akan mengurangi likuiditas transaksi secara signifikan” ujarnya.

Melansir Bloomberg Terminal, saat ini target tertinggi harga saham GOTO diberikan oleh Mandiri Sekuritas, dengan target harga Rp125 per saham. Citi memperbarui target harga sahamnya untuk GOTO menjadi Rp95 per saham.

Sementara itu, berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, 26 dari 35 analis, masih memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO. Selain Citi, JP Morgan juga masih memberikan rating overweight terhadap saham GOTO, dengan target harga Rp75 per saham. 

Lalu CLSA juga masih memberikan rekomendasi beli, dengan target harga Rp72 per saham. BNI Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp100 per saham.

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper