Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten emas berlomba mengerek produksi emas guna memaksimalkan prospek harga emas yang disebut akan tetap bergerak naik sepanjang semester II/2024.
Salah satu emiten yang mendongkrak produksi emas adalah PT United Tractors Tbk. (UNTR) melalui operasional tambang emas Sumbawa Jutaraya (SJR) di awal semester II/2024.
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan penjualan tambang SJR mungkin akan terealisasi pada bulan ini.
"Sampai dengan saat ini, kita masih menargetkan penjualan dapat mencapai 40.000 ounce dari SJR sampai dengan akhir tahun,” kata Sara kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).
Kapasitas awal produksi SJR adalah sebanyak 40.000 ounce, dan diharapkan dapat optimal 65.000 ounce per tahun pada 2025. Tingkat produksi emas SJR juga disebut akan stabil di kisaran 65.000 ounce dalam 10 tahun, menghitung total cadangan yang ada saat ini.
Sementara itu, tambang emas UNTR lainnya yaitu Tambang Emas Martabe yang dijalankan lewat PT Agincourt Resources (PTAR) sampai dengan Mei 2024 telah mencatatkan penjualan sebanyak 84.400 ounce.
Pada Maret 2024, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 49.000 ounce atau turun 16% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar 59.000 ribu ons.
Penurunan ini disebabkan oleh pemerintah baru saja menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan tahunan pada akhir kuartal I/2024. UNTR meyakini penjualan emas diperkirakan akan kembali normal pada triwulan mendatang.
Di sisi lain, UNTR sendiri menargetkan penjualan emas sebesar 235.000 ounce sepanjang 2024.
Baca Juga : JP Morgan Cs Tancap Gas di Saham UNTR |
---|
Dihubungi terpisah, Vice President of Corporate Communication & Investor Relations Amman Mineral Internasional Kartika Octaviana menjelaskan smelter AMMN telah memasuki tahap komisioning yang ditandai dengan sertifikat kesiapan komisioning (commissioning readiness certificate).
“Adapun mengenai kemajuan smelter, hasil verifikasi laporan kemajuan fisik smelter yang dilakukan pihak independen menyatakan bahwa smelter AMMN telah memasuki tahap komisioning pada 31 Mei 2024,” kata Kartika kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).
Selain itu, produksi AMMN juga akan ditopang oleh penambangan dan produksi bijih segar dari fase 7. Sejalan dengan hal tersebut, AMMN memperkirakan akan memproduksi 833.000 metrik ton kering konsentrat. Konsentrat itu diproyeksikan mengandung 456 juta pon tembaga dan sedikitnya 1 juta ounce emas.
Adapun AMMN menargetkan produksi emas sebesar 1.009 kilo ons emas dan produksi tembaga sebesar 456 juta pon sepanjang 2024.
Potensi Kenaikan Harga Emas dan Prospek Emiten
Tim Riset Word Gold Council menyebutkan harga emas akan dipengaruhi oleh beberapa faktor serta ekspektasi pasar saat ini. Faktor tersebut di antaranya suku bunga, risiko resesi, geopolitik, serta aksi borong bank sentral.
“Ini juga menyiratkan bahwa emas mungkin akan terus bergerak dalam rentang yang serupa dengan yang telah kita lihat dalam beberapa bulan terakhir,” kata Tim Riset, dikutip Kamis (4/7/2024).
Lebih lanjut, Tim Riset menjelaskan ada potensi emas untuk kembali meningkat dibandingkan posisi saat ini yang akan dipicu oleh permintaan emas dari negara barat.
Sementara itu, jika permintaan bank sentral turun drastis, tingkat suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama serta investor ia yang berbalik arah akan membuat emas turun di semester II/2024.
Terpisah Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyebutkan prospek setiap emiten emas tergantung komoditas yang menjadi mayoritas lini bisnis emiten yang berkaitan.
Untuk emiten yang fokus pada bisnis emas, kata Arjun, masih sedikit salah satunya adalah PT J Resources Mineral Asia Pasifik Tbk. (PSAB). Menurut Arjun, kinerja saham PSAB semester I/2024 cukup sesuai dengan pergerakan harga emas.
Sementara itu, untuk emiten lainnya seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan lainnya tidak hanya fokus pada lini bisnis emas.
“Saham-saham itu semua tidak hanya bergerak di bidang emas, jadi akan dipengaruhi oleh komponen komoditas yang mendominasi bisnis,” kata Arjun.