Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Referensi CPO Naik, Saham Mana yang Jadi Rekomendasi?

Analis melihat terdapat dua emiten CPO yang dapat dicermati dengan kenaikan harga referensi CPO pada bulan Juli 2024.
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga referensi produk minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) meningkat pada bulan Juli ini dibandingkan dengan bulan lalu. Analis melihat terdapat beberapa emiten yang dapat dicermati dengan kenaikan harga referensi CPO ini. 

Head of Customer Education and Literation Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan pihaknya melihat tren kenaikan harga CPO saat ini disebabkan oleh kenaikan permintaan global dan La Nina, khususnya dari India dan Tiongkok. 

"Secara historikal tren, harga CPO memang cenderung meningkat di kuartal keempat, hal ini didorong juga oleh kenaikan permintaan," ucap Audi, Rabu (3/7/2024). 

Selain itu, lanjutnya, Kiwoom Sekuritas berpandangan kebutuhan konsumsi biodiesel juga akan menjaga stabilitas harga referensi CPO.

Dia menuturkan target produksi Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis sawit atau biodiesel di tahun 2024 bisa naik menjadi 15,8 juta kilo liter (KL) apabila mengacu pada Kementerian ESDM.

Audi juga menjelaskan sentimen terhadap CPO datang dari tren konsumsi CPO dalam negeri. Dia mencatat pada April 2024, untuk pangan alami terdapat kenaikan sebesar 4,28% MoM menjadi 862.000 ton dari 827.000 ton pada Maret. 

Sementara itu, konsumsi biodiesel pada April tercatat turun 4,67% MoM menjadi 824.000 ton dari 884.000 ton pada Maret 2024.

Meski demikian, pihaknya memberikan rekomendasi netral terhadap emiten-emiten di sektor CPO. Top picks Kiwoom Sekuritas di sektor ini adalah saham SIMP dengan rekomendasi hold pada target harga atau target price (TP) Rp424, dan saham LSIP dengan rekomendasi hold dengan TP Rp922.

Adapun berdasarkan data Kementerian Perdagangan, dikutip Senin (1/7/2024) harga referensi produk CPO untuk bulan ini ditetapkan sebesar US$800,75/ton. Nilai ini lebih tinggi 2,82% atau US$21,93/ton dari periode Juni 2024 yang tercatat sebesar US$778,82/ton. 

Penetapan harga referensi itu memperhitungkan rata-rata harga minyak sawit mentah di tiga bursa CPO utama yakni Indonesia, Malaysia, dan pasar lelang CPO di Rotterdam. 

Emiten CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menyiapkan strategi seiring dengan kenaikan harga referensi CPO di bulan Juli 2024. Sampoerna Agro juga memperkirakan harga CPO masih akan solid hingga akhir tahun 2024.

Investor Relations Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri menjelaskan adanya kenaikan harga CPO yang terjadi pada bulan sebelumnya, Juni 2024, telah menyebabkan kenaikan harga referensi CPO untuk bulan Juli ini. 

"Dengan adanya ekspektasi harga CPO yang masih solid akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja Sampoerna Agro," kata Stefanus dihubungi, Rabu (3/7/2024). 

Stefanus melanjutkan, Sampoerna Agro mengharapkan produksi CPO SGRO akan lebih baik pada semester II/2024 jika dibandingkan dengan semester I/2024. Hal ini mengingat produksi TBS akan mencapai puncak panennya pada semester II/2024.

Meski demikian, lanjutnya, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi Sampoerna Agro hingga semester I/2024 lalu. Kondisi perekonomian dunia yang berfluktuasi dan penuh ketidakpastian menurutnya mempengaruhi permintaan terhadap minyak nabati dunia. Hal tersebut mempengaruhi harga komoditasnya, termasuk harga CPO. 

Selain itu, dampak dari El-Nino atau musim kemarau yang terjadi pada semester kedua tahun 2023 yang lalu, mempengaruhi produksi CPO nasional dan SGRO, khususnya di daerah Sumatera pada semester I/2024 ini. 

"Adapun hal-hal yang kami lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan terus fokus meningkatkan produktivitas perseroan melalui kegiatan intensifikasi yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya," tutur Stefanus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper