Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas menguat setelah diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada Senin (1/7/2024), sementara batu bara ditutup bervariasi dan minyak kelapa sawit (CPO) mengalami kenaikan.
Menurut data Bloomberg, harga emas di pasar spot naik 0,01% ke level USD 2.332,21 pada Selasa (2/7/2024) pukul 06.56 WIB. Sementara itu, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 juga meningkat 0,12% ke level USD 2.341,80 per troy ounce pada pukul 06.46 WIB.
Dilansir dari Reuters, harga emas sedikit lebih tinggi pada Senin (1/7) karena melemahnya dolar AS memicu aksi short covering dari investor. Fokus pasar kini tertuju pada data pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini, yang dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
"Kami melihat sedikit aksi short covering oleh pedagang berjangka jangka pendek dan perburuan harga murah oleh pelaku pasar tunai. Pasar juga didukung oleh harga minyak mentah yang kuat dan dolar AS yang melemah," jelas Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.
Pekan ini, perhatian pasar akan tertuju pada pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada Selasa, risalah pertemuan kebijakan terbaru Fed pada Rabu, dan data nonfarm payrolls AS yang akan dirilis pada Jumat (5/7).
Data pekan lalu menunjukkan bahwa harga di AS tidak berubah pada Mei 2024, sementara belanja konsumen naik secara moderat.
Baca Juga
Harga Batu Bara Hari Ini (2/7)
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle melemah 0,83% ke level USD 132,10 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (1/7). Namun, batu bara kontrak Agustus 2024 menguat 0,26% ke USD 134 per metrik ton.
Dilansir dari ETEnergyWorld, Coal India Limited (CIL), perusahaan milik negara, mencatat pertumbuhan 8% dalam produksi batu bara, mencapai 189,3 juta ton pada kuartal I/2024 tahun fiskal saat ini, melebihi target 189,2 juta ton.
Produksi perusahaan meningkat sebesar 13,8 juta ton dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, dengan ketujuh anak perusahaan mencatat pertumbuhan positif.
Untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus di tengah permintaan yang meningkat, India memperluas himbauan untuk mencampurkan batu bara di pembangkit listrik tenaga thermal. Kementerian Tenaga Listrik India mengarahkan seluruh GENCO, termasuk Produsen Listrik Independen (IPP), untuk mencampurkan minimal 6% batu bara impor dengan batu bara domestik hingga Juni 2024.
Harga CPO Hari Ini (2/7)
Harga minyak kelapa sawit (CPO) berjangka kontrak September 2024 menguat 68 poin ke 3.984 ringgit per ton pada penutupan perdagangan Senin (1/7) di Bursa Derivatif Malaysia. Kontrak Juli 2024 juga naik 48 poin ke level 4.024 ringgit per ton.
Dilansir dari Bernama, pedagang minyak sawit David Ng menyatakan bahwa CPO berjangka berakhir lebih tinggi pada Senin (1/7) karena prospek produksi minyak sawit yang lebih lemah dari perkiraan. Harga minyak kedelai yang lebih kuat di Chicago Board of Trade (CBOT) juga mengangkat sentimen pasar.
“Kami melihat level dukungan harga di RM3.900 per ton dan resistensi di RM4.050 per ton,” tuturnya.
Data South Palm Oil Manufacturer Association (SPPOMA) menunjukkan produksi menurun sebesar 5,1% secara bulanan pada 1-30 Juni 2024. Penurunan produksi ini dinilai berisiko mengurangi persediaan di Malaysia, yang berdampak positif pada harga.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, pasar komoditas global menunjukkan pergerakan yang signifikan.