Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah menutup penawaran Sukuk Ritel seri SR020 pada Rabu (27/3/2024), sejak pertama kali ditawarkan pada 1 Maret 2024. Penjualan tembus di atas Rp21 triliun.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, animo masyarakat terhadap SR020 masih cukup tinggi meski dirilis pada bulan Ramadan.
"Hasil penjualan SR020 lebih dari Rp21 triliun. Hasil yang sangat luar biasa dengan kondisi masyarakat menyambut Idulfitri dan adanya libur panjang di tengah masa penawaran. Tapi animo untuk investasi masih sangat tinggi," ujar Dwi kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Dia mengatakan, alasan SR020 laris diborong investor karena instrumen tersebut memiliki risiko yang sangat kecil dan karakteristik yang menguntungkan bagi investor ritel.
Selain itu, pembayaran pokok dan imbalan SR020 dijamin Undang-undang, dan sesuai dengan prinsip syariah dan memperoleh opini syariah dari DSN-MUI.
SR020 memberikan kupon secara reguler sehingga investor dapat menggunakan imbalan per bulan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana. Tak hanya itu, SR020 merupakan instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) sehingga risiko likuditas juga dapat diminimalisir.
Baca Juga
Menurutnya, minat masyarakat terhadap SR020 masih cukup tinggi meskipun bulan Ramadan dan Lebaran banyak masyarakat yang menahan pengeluaran untuk kebutuhan pokok. Hal itu juga didorong dari dana yang direinvestasikan ke SR020 cukup besar dari instrumen jatuh tempo.
"Dana yang direinvestasikan ke SR020 atas instrumen yang jatuh tempo diperkirakan cukup besar meskipun ada intensi investor untuk menahan likuiditas menjelang libur Hari Raya Idulfitri," katanya.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, PT Bareksa Marketplace Indonesia, pemesanan SR020 tercatat telah menebus Rp21,45 triliun. Pemerintah menambah kuota SR020 dari awalnya Rp15 triliun menjadi Rp21,5 triliun jelang penutupan masa penawaran, atau naik Rp6,5 triliun dari kuota awal penerbitan.
Secara terperinci, pemesanan SR020-T3 seri 3 tahun sebesar Rp17,77 triliun, sedangkan SR020-T5 tenor 5 tahun tercatat sebesar Rp3,67 triliun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah meluncurkan SR020 dalam dua seri, yakni SR020-T3 tenor tiga tahun dengan kupon 6,3% dan SR020-T5 tenor lima tahun memiliki kupon 6,4% per tahun.
Tanggal jatuh tempo SR020-T3 yaitu pada 10 Maret 2027, sedangkan SR020-T5 jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sementara maksimum pemesanan SR020-T3 sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR020-T5 senilai Rp10 miliar.
Sementara itu, tanggal setelmen SR020 akan jatuh pada 3 April 2024, sementara itu tanggal pembayaran kupon pertama dilaksanakan pada 10 Mei 2024 dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
Adapun, hasil final total penjualan SR020 akan diumumkan pemerintah melalui DJPPR Kemenkeu pada Senin, 1 April 2024. "Untuk data penjualan SR020 yang pasti masih dilakukan rekonsiliasi," pungkas Dwi.