Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Prospek IHSG usai BI Tahan Suku Bunga

Simak rekomendasi saham serta prospek IHSG setelah BI menahan suku bunga acuan di 6,25%.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersengat keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 19—20 Juni 2024. 

Mengacu data RTI Business pada Kamis (20/6/2024) pukul 14.35 WIB atau sesaat setelah pengumuman BI rate, IHSG melesat 1,26% atau 85,05 poin ke posisi 6.811,97. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 6.728—6.821.

Investor pun terpantau memborong saham perbankan jumbo seperti BBRI yang naik 3,41% ke posisi Rp4.240 per saham, disusul BBCA yang menguat 3,31% ke Rp9.350. Berikutnya, saham BMRI juga naik 2,61% ke Rp5.900, diikuti BBNI yang menguat 2,33% ke Rp4.400 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25% itu sejalan dengan perkiraan konsensus. Alhasil, IHSG juga diprediksi menguat atau rebound.

"IHSG sendiri kami perkirakan secara teknikal masih berpeluang menguat dalam rangka technical rebound dengan support di 6.695 dan resisten di level 6.821," ujar Herditya kepada Bisnis, Kamis (20/6/2024).

Alhasil, dia merekomendasikan beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan target harga Rp4.310—4.440, disusul PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dengan target Rp2.500—2.600 per saham. Selanjutnya, entitas Pertamina, PT Elnusa Tbk. (ELSA) juga direkomendasikan beli dengan target Rp420—426 per saham.

Selain BI rate, dia juga menyarankan investor untuk mencermati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan juga pergerakan harga komoditas. Kendati demikian, menurutnya nilai tukar rupiah masih rawan melemah.

"Secara teknikal, kami mencermati pergerakan nilai tukar rupiah masih rawan melemah, di mana akan menguji kembali Rp16.425 yang menjadi target kami, apabila break area tersebut maka akan menuju ke Rp16.490," pungkas Herditya.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru ditutup melemah 0,40% ke posisi Rp16.430 per dolar AS usai BI tahan suku bunga acuan. 

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menambahkan, tren koreksi pada IHSG diperkirakan akan mulai terbatas dengan indikator RSI menunjukkan bergerak mendekati area jenuh jual dan terdapat area support di level 6.700—6.750. 

"Sehingga dapat antisipasi terjadinya technical rebound dengan resistance berada di level 6.878," ujar Audi kepada Bisnis.

Menurut Audi, sentimen dari pidato 10 pejabat The Fed diperkirakan akan mempengaruhi spekulasi pasar, ditambah jika pendirian dari The Fed masih akan hawkish maka akan cenderung memberikan sentimen negatif untuk pasar saham.

Berikut Rekomendasi Saham Pilihan Kiwoom Sekuritas:

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN)

Speculative buy

Support: Rp11.500  

Resistance: Rp13.100

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

Buy on weakness: Rp2.230—2.270

Support: Rp2.120  

Resistance: Rp2.650

PT Mayora Indah Tbk. (MYOR)

Trading buy

Support: Rp2.320  

Resistance: Rp2.500

***

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper