Bisnis.com, JAKARTA – Para investor yang cermat dan memiliki kekuatan modal serta jaringan data informasi yang akurat berpotensi mendulang cuan dari short selling seperti para 10 konglomerat.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun tengah meramu kebijakan short selling saham untuk menambah gelora transaksi di pasar modal. Meski belum ketuk palu skema tersebut mendapatkan pro dan kontra dari pelaku pasar.
Short selling adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik short selling kerap dilakukan oleh investor dengan profil risiko tinggi.
Adapun, mekanisme short selling adalah seorang investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya broker. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan.
Melansir dari berbagai sumber, Bisnis mencatat beberapa investor kawakan terpantau mampu menjadi konglomerat dalam waktu semalam berkat teknik short selling. Investor yang cermat bisa melihat pergerakan harga pasar dan memperkirakan kapan harga akan turun untuk melakukan short selling.
Saat harga sudah turun, investor kemudian membelinya kembali dan mengembalikannya pada broker. Oleh karena itu teknik short selling sangat berisiko. Misalnya, short selling pada saham GameStop Corp. (NYSE: GME) yang mengguncang pasar awal tahun ini. Fenomena ini terus menghantui hedge fund, terutama mereka yang memperoleh keuntungan dari penjualan saham.
Menurut laporan S3 Partners, posisi short turun sebesar US$245 miliar pada 2020. Adapun pada 2019, sepuluh perusahaan AS telah merugikan short seller sekitar $7,5 miliar dalam kerugian market to market.
Platform dan forum internet seperti Reddit dan Robinhood memberikan jalan bagi investor ritel dan umum untuk bersatu dalam melakukan “short squeeze” terhadap investor institusional dan hedge fund besar.
Inilah yang terjadi ketika hedge fund tertentu mulai menjual AMC Entertainment Holdings Inc. (NYSE: AMC) dan GameStop Corp. (NYSE: GME), ribuan investor di Reddit mulai membeli saham-saham ini, mengakibatkan kerugian jutaan dolar untuk hedge fund seperti Melvin Capital milik Gabriel Plotkin.
Berikut ini adalah 10 konglomerat dengan short selling paling sukses dalam sejarah pasar modal:
1. George Soros
Mungkin yang paling terkenal dan sukses dari semua short selling di dunia adalah George Soros, yang terkenal karena "menghancurkan" Bank of England. Pada 1992, Soros melakukan short selling terhadap pound sterling, menyadari bahwa mata uang tersebut overvalued dalam Mekanisme Nilai Tukar atau Exchange Rate Mechanism (ERM). Ketika pemerintah Inggris menaikkan suku bunga untuk mempertahankan nilai pound, Soros dan spekulan lainnya mulai menjual pound secara besar-besaran.
Pemerintah Inggris akhirnya menyerah dan menarik diri dari ERM, menyebabkan nilai pound jatuh. Soros memperoleh US$1 miliar dari kesepakatan ini, memperkuat reputasinya sebagai spekulan mata uang utama dan meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah keuangan global.