Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Aguan-Sugianto Kusuma PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) akan melakukan pembagian dividennya Rp3,3 per saham kepada para investor pada 19 Juli 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dividen PDPP akan mengalami cum date di pasar reguler dan negosiasi pada Rabu 26 Juni 2024. Selanjutnya, tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 27 Juni 2024.
Sementara itu, cum dividen untuk pasar tunai adalah pada 28 Juni 2024, dengan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 1 Juli 2024. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 28 Juni 2024. Tanggal pembayaran dividen akan dilakukan PDPP pada 19 Juli 2024.
Sebelumnya, Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty mengatakan Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) memutuskan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp10,19 miliar atas 3,06 miliar saham atau masing-masing akan menerima Rp3,33 per lembar saham.
“Keputusan pembagian dividen sesuai dengan RUPST hari ini, Jumat (14/6/2024),” kata Kennie belum lama ini.
Kennie menyebutkan PDPP mencetak kenaikan pendapatan bersih menjadi sebesar Rp439,90 miliar meningkat 30% dibandingkan periode sebelumnya. Laba bersih PDPP pada 2023 tercatat sebesar Rp33,98 miliar atau meningkat 65% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga
Kennie menyebut kontribusi penjualan masih didominasi oleh produk AMDK, dengan jenis galon. Kemudian, di susul oleh produk jerrygen, dengan persentase 53% dari total penjualan pada tahun 2023.
Pada total aset di 2023, meningkat 3% di angka Rp465,66 miliar. Walaupun peningkatan tersebut tidak signifikan, tetapi hal itu mempengaruhi liabilitas yang mengalami penurunan sebesar 17% atau sejumlah Rp79,97 miliar dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp95,98 miliar. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan pada utang Bank dan utang pembiayaan konsumen.
Dia mengklaim kinerja yang cemerlang pada tahun lalu sangat disyukuri karena terjadi pada tahun yang penuh tantangan. Pasalnya, meski pandemi telah usai, tetapi dunia bisnis dihadapkan dengan dinamika lainnya, seperti perang, konflik yang menyebabkan harga minyak dunia dan komoditi lainnya melonjak tinggi, inflasi, serta ketidakpastian lainnya yang harus diwaspadai.
Salah satu strategi yang PDPP lakukan adalah dengan melakukan penambahan cabang di Solo, agar lebih dekat pada pelanggan utama, serta efisiensi dalam melakukan pengiriman produk ke lokasi -lokasi customer yang terdekat.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.