Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik konglomerat Aguan-Sugianto Kusuma PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp10,19 miliar atau setara Rp3,3 per lembar.
Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty mengatakan Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) memutuskan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp10,19 miliar atas 3,06 miliar saham atau masing-masing akan menerima Rp3,33 per lembar saham.
“Keputusan pembagian dividen sesuai dengan RUPST hari ini, Jumat (14/6/2024),” kata Kennie dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (14/6/2024).
Kennie menyebutkan PDPP mencetak kenaikan pendapatan bersih menjadi sebesar Rp439,90 miliar meningkat 30% dibandingkan periode sebelumnya. Laba bersih PDPP pada 2023 tercatat sebesar Rp33,98 miliar atau meningkat 65% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kennie menyebut kontribusi penjualan masih didominasi oleh produk AMDK, dengan jenis galon. Kemudian, di susul oleh produk jerrygen, dengan persentase 53% dari total penjualan pada tahun 2023.
Pada total aset di 2023, meningkat 3% di angka Rp465,66 miliar. Walaupun peningkatan tersebut tidak signifikan, tetapi hal itu mempengaruhi liabilitas yang mengalami penurunan sebesar 17% atau sejumlah Rp79,97 miliar dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp95,98 miliar. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan pada utang Bank dan utang pembiayaan konsumen.
Baca Juga
Dia mengklaim kinerja yang cemerlang pada tahun lalu sangat disyukuri karena terjadi pada tahun yang penuh tantangan. Pasalnya, meski pandemi telah usai, tetapi dunia bisnis dihadapkan dengan dinamika lainnya, seperti perang, konflik yang menyebabkan harga minyak dunia dan komoditi lainnya melonjak tinggi, inflasi, serta ketidakpastian lainnya yang harus diwaspadai.
Salah satu strategi yang PDPP lakukan adalah dengan melakukan penambahan cabang di Solo, agar lebih dekat pada pelanggan utama, serta efisiensi dalam melakukan pengiriman produk ke lokasi -lokasi customer yang terdekat.
Dari sisi prospek usaha, setelah melewati masa pandemi COVID-19, Kennie melihat adanya potensi peningkatan permintaan terhadap kemasan plastik yang cukup positif. Masyarakat masih belum mampu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan plastik, terutama dalam berbagai sektor industri seperti makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, bahkan otomotif yang masih mengandalkan wadah plastik untuk berbagai keperluan.
Saat ini PDPP juga telah memiliki cabang usaha yakni pabrik di Bandar Lampung, Binjai, Tangerang, Sukabumi,Cileungsi dan Solo.