Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BREN Volatil, Analis Patok Target Harga Rp8.850

Analis menargetkan saham Prajogo Pangestu, yakni Barito Renewables Energy (BREN) ke harga Rp8.850, setelah bergerak volatil karena masuk pemantauan khusus FCA.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (29/5/2024). - Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (29/5/2024). - Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang bergerak volatil setelah masuk papan pemantauan khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA) memiliki target harga Rp8.850 per saham.

Analis MNC sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan bahwa secara teknikal, pergerakan saham BREN saat ini rawan terkoreksi terlebih dahulu dengan support di level Rp6.050 per saham. BREN berpotensi menguat kembali selama berada di atas level support.

"Secara teknikal, pergerakan BREN saat ini rawan terkoreksi terlebih dahulu, di mana hari ini muncul volume penjualan dan pergerakan Stochastic yang menyempit dan rawan deadcross," kata Herditya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024). 

Herditya merekomendasikan untuk tahan atau hold saham BREN. Apabila mampu break posisi Rp8.025, maka arahnya diperkirakan ke Rp8.850 terlebih dahulu. 

Pada perdagangan Kamis (13/6/2024), saham BREN parkir di level Rp8.025 per saham atau sama dengan perdagangan hari sebelumnya. Meski demikian, saham BREN bergerak di rentang Rp7.700 hingga Rp8.025 per saham setelah dibuka di level Rp7.800. 

Sepanjang perdagangan sebanyak 6,12 juta saham BREN beredar dengan nilai transaksi menyentuh Rp48,24 miliar. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp1.073,63 triliun dengan PER sebesar 587,62 kali dan PBVR sebesar 143,16 kali. 

Dalam sepekan perdagangan saham BREN turun 13,48% namun masih mencatatkan return positif sebesar 7,36% secara year to date (YtD). Adapun selama sepekan perdagangan saham BREN dibuang asing sebanyak Rp393,54 miliar. Tetapi secara akumulasi YtD saham BREN masih dikoleksi asing sebanyak Rp973,87 miliar. 

Prajogo Borong Saham BREN

Pada perdagangan pekan ini, Prajogo Pangestu telah mengakumulasi saham BREN pada 10 Juni dan 12 Juni 2024 sebanyak 47,84 lembar saham. 

Corporate Secretary Barito Renewables Energy Merly menjelaskan dalam keterbukaan informasi bahwa Prajogo telah menambah kepemilikan saham sebesar 37.848.800 lembar saham.  

"Penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo merupakan bentuk dari kepercayaan atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables Bersama anak usaha, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy," kata Merly dalam keterangan Resmi, Senin (10/6/2024). 

Merly menjelaskan transaksi tersebut dilaksanakan pada Senin (10/6/2024). Berdasarkan data RTI Business, saham BREN pada hari itu bergerak volatil di rentang Rp5.500 hingga Rp6.650 per lembar. 

Dua hari kemudian, Prajogo juga diumumkan telah menambah kepemilikan saham BREN sebanyak 10 juta lembar yang dilakukan pada Rabu (12/10/2024). Adapun, pada perdagangan di hari tersebut, saham BREN naik 9,9% atau tumbuh 725 poin ke level Rp8.025.

***

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper