Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024), tersengat sinyal terbaru suku bunga The Fed.
Pada perdagangan Rabu (12/6), rupiah ditutup melemah 4 poin atau turun tipis 0,02% menuju level Rp16.295 per dolar AS. Pada saat bersamaan, indeks dolar AS juga ikut melemah 0,04% ke posisi 105,19.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar stabil di dekat level tertinggi selama sebulan terakhir, setelah rebound dalam beberapa sesi.
Menurunya, hal tersebut dikarenakan para pelaku pasar tengah mengantisipasi isyarat dari pertemuan The Fed yang berlangsung pekan ini. Diperkirakan bank sentral AS tidak mengubah suku bunga acuannya saat ini.
“Namun, setiap sinyal mengenai keputusan suku bunga di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama di tengah spekulasi mengenai potensi penurunan suku bunga pada bulan September,” ujar Ibrahim dalam publikasi riset, Rabu (12/6/2024).
Para pelaku pasar, lanjutnya, juga mewaspadai kemungkinan sikap hawkish dari The Fed, mengingat inflasi yang tinggi dan kuatnya pasar tenaga kerja.
Baca Juga
Selain itu, data inflasi China juga menimbulkan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi di negara ini. Meskipun inflasi indeks harga produsen menyusut, inflasi indeks harga konsumen tumbuh kurang dari perkiraan dan hampir tak berada di luar wilayah kontraksi.
“Angka tersebut menunjukkan bahwa belanja konsumen, yang merupakan pendorong utama perekonomian China masih lemah, bahkan ketika aktivitas pabrik meningkat,” tuturnya.
Dalam perkembangan lain, para ekonom menyambut baik pernyataan Bank Dunia yang kembali menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini karena ekspansi AS yang kuat.
Namun, Bank Dunia memperingatkan perubahan iklim, perang, dan utang yang tinggi akan merugikan negara-negara miskin yang menjadi tempat tinggal sebagian besar penduduk dunia.
Bank Dunia menaikkan proyeksinya menjadi 2,6% dari 2,4% pada Januari. Menandakan akhir dari setengah dekade terburuk dalam pertumbuhan perdagangan sejak 1990-an.
“Proyeksi naiknya pertumbuhan ekonomi global ini akan berdampak positif terhadap perekonomian Asia Tenggara, terutama Indonesia yang diperkirakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia berada di kisaran 5,11% secara tahunan,” ucap Ibrahim.
Untuk perdagangan hari ini, Kamis (12/6/2024), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat pada rentang Rp16.250 hingga Rp16.320.
Pukul 10.15 WIB, rupiah naik 10,5 poin atau 0,06% menjadi Rp16.284 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS juga naik 0,13% ke level 104,78.