Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih cenderung tertekan pada Rabu (12/6/2024) seiring dengan penantian pasar terhadap laporan kebijakan The Fed terkait arah suku bunga acuan.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan untuk perdagangan Rabu (12/6/2024), rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah dalam rentang Rp16.280 hingga Rp16.350 per dolar AS.
Pada Selasa (11/6/2024), rupiah ditutup melemah 8,50 poin atau 0,05% menuju level Rp16.291 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,04% ke posisi 105,18.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas ditutup melemah. Won Korea, misalnya, mengalami penurunan 0,15%, lalu yuan China 0,09%, dan yen Jepang sebesar 0,18%. Adapun rupee India melemah 0,05%, sementara ringgit Malaysia menguat 0,07%.
Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang AS didukung imbal hasil Treasury yang lebih tinggi usai data pekerjaan domestik menguat akhir pekan lalu, sehingga memicu penurunan taruhan terhadap penurunan suku bunga The Fed.
Para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan inflasi harga konsumen AS akan turun menjadi 0,1% dari posisi 0,3% bulan lalu, dan tekanan harga inti tetap stabil di 0,3% bulan ini.
Baca Juga
“Diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan pada akhir pertemuan kebijakan dua hari The Fed yang berakhir pada hari Rabu, namun para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka,” ujarnya dalam publikasi riset, Selasa (11/6/2024).
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diperkirakan meningkat dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 233,9 atau tumbuh 4,7% secara tahunan (year-on-year/YoY).
“Peningkatan ini menunjukkan perbaikan daya beli masyarakat dan efektivitas kebijakan ekonomi, terutama didorong oleh subkelompok sandang, makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori,” kata Ibrahim.
Meski demikian, secara bulanan, penjualan eceran diramal terkontraksi 1,0% MtM sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat usai Idulfitri. Kontraksi lebih dalam tertahan beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, seperti suku cadang dan aksesori serta BBM.
Pada April 2024, IPR tercatat mencapai 236,3, mengalami kontraksi sebesar 2,7% YoY. Namun, tertahan pertumbuhan positif di kelompok suku cadang dan aksesori serta BBM.
Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 0,4% MtM, didorong oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan adanya momentum Idulfitri.
“Tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2024 diperkirakan meningkat, dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum [IEH] masing-masing tercatat sebesar 142,5 dan 142,0, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 140,1 dan 134,5,” tutur Ibrahim.
Simak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.
Rupiah ditutup melemah 3,5 poin atau 0,02% menjadi Rp16.294,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,02% e level 105,248.
Pukul 11.50 WIB, rupiah turun 4,5 poin atau 0,03% menjadi Rp16.295,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,07% ke level 105,30.
Pukul 10.10 WIB, rupiah terkoreksi 6 poin atau 0,04% menjadi Rp16.297 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,02% ke level 105,25.
Rupiah dibuka melemah 10,50 poin atau 0,06% menjadi Rp16.301,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,04% ke level 105,271.