Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan & Deutsche Bank Adu Balap Serok Saham GOTO Jelang RUPST

Dua manajer investasi skala global, JP Morgan dan Deutsche Bank saling salip mengoleksi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebelum RUPST
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Senin, 3 Juni 2024 | 07:33
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dua manajer investasi skala global, JP Morgan dan Deutsche Bank saling salip mengoleksi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebelum RUPST digelar pada 11 Juni mendatang.

Berdasarkan data Bloomberg pada Sabtu (1/6/2024), JP Morgan menyerok saham GOTO sebanyak 787.285.200 juta unit pada Jumat (31/5/2024). Bila menggunakan acuan harga penutupan GOTO pada tanggal tersebut di level Rp65, maka pengeluaran firma investasi itu mencapai Rp51,17 miliar.

Di sisi lain, Deutsche Bank seolah tidak mau ketinggalan momentum sehingga mengoleksi 629.713.500 saham GOTO pada hari yang sama. Dengan begitu, ada potensi Deutsche Bank telah mengeluarkan modal sebesar Rp40,93 miliar.

Bila ditarik dalam perdagangan sepekan, total investor asing mengakumulasi saham GOTO mencapai Rp130,7 miliar. Adapun dalam sebulan terakhir, saham GOTO telah diborong senilai Rp308,2 miliar oleh investor asing.

Sebagai pembanding, dalam sebulan terakhir investor asing telah menarik modalnya dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebanyak Rp15,95 triliun atau Rp5,3 triliun dalam sepekan belakangan.

Dalam catatan RTI, net foreign buy atau pembelian bersih oleh investor asing terhadap saham GOTO dalam 20 hari terakhir perdagangan bursa berada di urutan ke-6. Adapun saham-saham yang mendapatkan aliran dana asing lebih banyak adalah TPIA, AMMN, dan BREN.

Sementara dalam sepekan terakhir, saham GOTO berada di urutan ketiga setelah AMMN dan TPIA. Dengan begitu, investor asing telah mengalihkan sebagian aliran dana (shifting) dari sektor konvensional seperti perbankan.

Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan saham GOTO saat ini sedang dalam fase konsolidasi sekalipun saham teknologi itu ditutup terkoreksi pada akhir pekan lalu 2,99%. Adapun dalam sebulan, saham GOTO tetap menguat sebanyak 6,56%.

“Secara teknikal [saham GOTO] masih bullish consolidation. Akumulasi beli dengan target harga Rp83 per saham,” tegasnya. Menurutnya saat ini pelaku pasar masih melakukan akumulasi pada saham GOTO.

 

JP Morgan & Deutsche Bank Adu Balap Serok Saham GOTO Jelang RUPST

Sementara itu, secara teknikal RHB Sekuritas menyatakan posisi saham GOTO diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i], sehingga koreksi akan relatif terbatas. Mereka merekomendasikan buy on weakness di area Rp66-Rp70. Adapun target jangka pendek yang mereka berikan adalah Rp77 lalu Rp86.

Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan keluarnya founder GOTO yang akan ditetapkan pada RUPST mendatang dapat berdampak terhadap spekulasi investor dan arah kebijakan manajemen ke depannya. Namun demikian, pelaku pasar lebih antusias terhadap agenda profitabilitas GOTO

Audi melanjutkan keluarnya founder GOTO ini tidak akan mempengaruhi kinerja fundamental GOTO saat ini yang terus menunjukkan perbaikan selama beberapa kuartal terakhir. GOTO terlihat semakin efisien dan berhasil memangkas angka rugi operasional secara signifikan. 

"Kami melihat memang secara tren kinerja, GOTO cenderung mengalami perbaikan, terlihat dari EBITDA yang positif sebesar Rp74 miliar di tahun 2023, dari sebelumnya sebesar -Rp3,14 triliun," ucap Audi, Selasa (28/5/2024).

Menurut Audi, pasar mengapresiasi hasil kinerja fundamental ini, sehingga direspons positif oleh investor yang tercermin dari kenaikan harga sahamnya.

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper