Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, Saham AMMN, GOTO, hingga BRPT Turun ke Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,49% atau 106,08 poin ke level 7.034,14 pada perdagangan Kamis (30/5/2024).
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,49% atau 106,08 poin ke level 7.034,14 pada perdagangan Kamis (30/5/2024). Saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti AMMN, GOTO, hingga BRPT turun ke zona merah hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 185 saham menguat, 349 saham melemah, dan 242 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.984,97-7.140,77. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat turun menjadi Rp12.011 triliun.

Saham kongsi Grup Medco dan Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun hingga 5,68% hari ini. Saham AMMN melemah ke level Rp12.450 per saham.

Selain itu, saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga melemah 5,63% ke level Rp67, dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga melemah 3,14% ke level Rp4.320 per saham. Saham BRPT milik Prajogo Pangestu juga melemah 1,41% ke level 1.050.

Selain saham-saham tersebut, saham-saham emiten perbankan seperti BBRI, BBCA, dan BBNI juga ditutup terjun ke zona merah hari ini. Saham BBRI melemah 0,68%, saham BBCA turun 1,64%, serta saham BBNI turun 0,88% pada perdagangan hari ini. 

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pelemahan IHSG dan bursa regional Asia hari ini seiring dengan tekanan lonjakan imbal hasil global yang menekan pasar keuangan ekuitas. 

Menurut Pilarmas Sekuritas, hal ini merupakan efek dari sentimen pasar karena The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal tersebut membuat pasar memiliki pandangan ketidakpastian mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga The Fed. 

Sebelumnya pernyataan Presiden Fed Atlanta Bostic mengatakan jalur menuju inflasi 2% belum pasti dan kenaikan harga masih signifikan. Hal tersebut membuat pasar berspekulasi bahwa The Fed dapat menunda dimulainya siklus pelonggaran, atau bahkan memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga sama sekali pada tahun ini. 

"Alhasil pasar menahan diri masuk pada pasar ekuitas," kata Pilarmas Sekuritas. 

Di sisi lain Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan prospek kenaikan suku bunga dalam jangka panjang akan semakin sulit untuk menahan kebutuhan pinjaman AS. Pasalnya, kenaikan suku bunga akan berdampak pada defisit dan membebani utang AS.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper