Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp6,17 triliun secara year-to-date (YtD) di pasar saham. Analis melihat terdapat beberapa penyebab investor asing melakukan aksi jual di pasar saham.
Head of Investor Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan aksi jual asing ini disebabkan oleh tertahannya suku bunga di level tinggi sejak awal 2024. Hal tersebut membuat perpindahan aset investasi ke aset yang memberikan return lebih tinggi.
"Ketidakpastian ekonomi global juga mendorong investor cenderung memilih aset investasi yang lebih low risk atau safe haven," ujar Audi, dikutip Minggu (2/6/2024).
Dia menjelaskan berdasarkan data CME Fed Watchtool, potensi pemangkasan suku bunga the Fed hanya satu kali terjadi pada tahun ini. Dengan hal tersebut, Kiwoom Sekuritas melihat asing masih akan cenderung menahan posisi belum masuk kembali ke IHSG.
Audi juga mencatat, per April 2024, kepemilikan asing di IHSG hanya sebesar 40,99% atau mengalami tren penurunan.
Audi juga memperkirakan inflow asing ke IHSG mulai terjadi saat mulai terjadinya pemangkasan suku bunga, sehingga investor akan kembali ke pasar saham.
Baca Juga
Adapun dengan kondisi ini, Audi menuturkan asing akan cenderung melepas saham-saham yang termasuk dalam kategori cyclical atau sensitif terhadap perubahan makro ekonomi, seperti saham sektor keuangan, energi, komoditas, dan properti.
"Akan tetapi, jika sudah mulai terlihat sikap bank sentral yang mulai dovish maka potensi penguatan kembali terjadi seiring inflow yang masuk," kata Audi.
Sementara itu, emiten yang diperkirakan masih mencatatkan inflow asing adalah emiten dari sektor ritel dan health care, seiring saham tersebut masuk dalam kategori defensive stock.