Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Rebound pada Juni 2024, Bisa Kembali ke 7.000?

IHSG diproyeksi kembali rebound ke level 7.000 pada Juni 2024. Apa penyebabnya?
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali rebound pada Juni 2024. Rebound IHSG akan ditopang oleh saham-saham big caps seperti 4 bank besar, TLKM dan ASII, bukan BREN. 

Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora mengatakan IHSG pada Juni 2024 berpeluang rebound setelah terkoreksi agresif pada Mei. Hal ini karena saat ini pasar (IHSG) sudah murah dan sudah masuk fase jenuh penjualan saham big caps konvensional. 

“Sudah masuk fase jenuh jual saham-saham big caps seperti perbankan BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, ASII dan TLKM. Saham-saham ini yang akan menjadi pendorong untuk IHSG mengalami rebound di Juni,” kata dia kepada Bisnis, Jumat (31/5/2024). 

Lebih lanjut, Andika mengatakan karena BREN sedang FCA dan berpotensi turun, akan terjadi sektor rotation. Hal ini menyebabkan saham perbankan big caps yang duluan turun akan rebound untuk cover penurunan agresif yang terjadi pada BREN. 

Sepanjang Mei, IHSG ditutup terkoreksi agresif 3,64%, atau kembali ke bawah 7.000. Hal ini disebabkan oleh perbankan bigcaps yang memerah selama sebulan ini dan saham BREN yang memiliki market cap terbesar di BEI terkena FCA hingga terkena ARB selama 3 hari berturut-turut.  

Di sisi lain, para pelaku pasar juga mencermati sikap The Fed yang memang berpotensi untuk tetap menaikan suku bunga dalam waktu yang lama dan masih memanasnya hubungan geopolitik antara Israel dan Palestina.

Seiring dengan potensi IHSG tersebut, Andika merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk dilirik sepanjang juni, yaitu BBRI dan BMRI. 

Keduanya direkomendasikan buy dengan target BBRI sebesar Rp4.800 dan BMRI di posisi Rp6.400 per saham. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper