Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu berencana melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dalam waktu dekat, salah satu mata acara adalah penggunaan laba bersih sampai keputusan saham bonus.
Ialah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) serta PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang akan menggelar RUPST. Kinerja keuangan tiga emiten kesayangan orang terkaya di Indonesia ini pun beragam sepanjang 2023.
Sementara itu, emiten Prajogo lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) sudah melakukan RUPST dan RUPSLB.
PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)
BRPT dijadwalkan akan melaksanakan RUPST dan RUPSLB pada 14 Juni 2024. Salah satu agenda pembahasan adalah pengalihan saham treasuri sebagai saham bonus bagi pemegang saham.
Sepanjang 2023, BRPT mencatatkan peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2023. Laba bersih BRPT meningkat menjadi US$26,11 juta atau setara Rp414,5 miliar (kurs Jisdor BI Rp15.873 per dolar AS).
Baca Juga
Meski laba bersih tumbuh, pendapatan BRPT tercatat turun sepanjang tahun 2023 menjadi US$2,76 miliar atau setara Rp43,8 triliun, turun 6,79% dibandingkan 2022 yang sebesar US$2,96 miliar.
PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN)
Barito Renewables Energy menjadwalkan RUPST pada 29 Mei 2024. Salah satu mata acara RUPST adalah penggunaan laba bersih 2023 serta laporan hasil realisasi penggunaan dana IPO dan perubahan rencana penggunaan dana IPO.
Sepanjang 2023, BREN pendapatan sebesar US$594,93 juta atau setara dengan Rp9,18 triliun. Pendapatan ini naik tipis sebesar 4,41% dibandingkan dengan posisi 2022 sebesar US$569,78 juta.
laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk justru naik menjadi US$107,41 juta atau setara Rp1,65 triliun. Laba ini naik 17,87% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$91,12 juta.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN)
Emiten batu bara ini akan menyelenggarakan RUPST pada 5 Juni 2024 mendatang. CUAN sendiri mengalami penurunan kinerja sepanjang 2023. CUAN mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun. Pendapatan tersebut turun 1,32% dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp1,51 triliun.
Kemudian laba bersih turun lebih dalam sebanyak 58,25% menjadi Rp 238,32 miliar dari sebelumnya Rp562,63 miliar.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.