Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop kembali perdagangan saham atau suspensi saham terhadap PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu pada Senin (27/5/2024).
Bursa mengumumkan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BREN.
"Suspen saham BREN di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 27 Mei 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," papar Bursa.
Ini bukan kali pertama saham BREN disetop Bursa pada bulan ini. Sebelumnya pada Senin (6/5/2024), Bursa kembali membuka gembok perdagangan saham BREN, setelah melakukan suspensi pada Jumat (3/5/2024).
Menunjuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00044/BEI.WAS/04-2024 tanggal 2 Mei 2024, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali.
"Perdagangan saham BREN mulai kembali sesi I tanggal 6 Mei 2024," papar pengumuman Bursa, Senin (6/5/2024).
Baca Juga
BEI sebelumnya mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN.
Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BREN pada perdagangan tanggal 3 Mei 2024.
Penghentian sementara perdagangan saham BREN tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Konglomerat Prajogo Pangestu
BREN Masuk Indeks FTSE
Sementara itu, emiten milik orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu BREN menyambut masuknya saham perseroan ke dalam Indeks FTSE.
Sebagai informasi, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel Group merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global.
Suatu saham yang masuk dalam kriteria FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik. Alhasil, saham yang masuk indeks FTSE berpotensi menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.
Perubahan tersebut terjadi pada saham-saham kategori kapitalisasi menengah (mid cap), kapitalisasi kecil (small cap), dan kapitalisasi mikro (micro cap).
Dalam pengumuman terbaru, FTSE menyebutkan pihaknya melakukan perubahan FTSE Global Equity Index Juni 2024. Saham-saham konstituen masih dapat mengalami perubahan hingga 7 Juni 2024. Adapun, indeks terbaru berlaku mulai 10 Juni 2024.
FTSE Russell juga mengumumkan bahwa perubahan tinjauan triwulanan berikutnya akan berlaku efektif pada Senin 24 Juni 2024, yaitu setelah penutupan pasar saham pada hari Jumat, 21 Juni 2024.
Dari berbagai saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, BREN masuk ke dalam kategori big cap. Selanjutnya, ada saham PT Mastersystem Informa Tbk. (MSTI) yang masuk kategori mikro.
Merly, Corporate Secretary BREN, menyampaikan pihaknya menyambut baik masuknya BREN dalam FTSE Global Equity Index ini. Ini tentunya merupakan bentuk dari kepercayaan market terhadap strategi bisnis secara jangka panjang di mana BREN siap mendukung transisi energi menuju net zero.
"Penambahan BREN ke dalam indeks ini juga kami lihat merupakan apresiasi dari market terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan BREN seperti misalnya penambahan pembangkit tenaga angin kami yang menambah diversifikasi dari portfolio panas bumi kami," paparnya, Sabtu (24/5/2024).
Saham BREN memang tengah naik panggung dan membuatnya menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp1.505,09 triliun.
Harga saham BREN per Rabu (22/5/2024) berada di posisi Rp11.250. Angka itu mencerminkan kenaikan 50,50% sepanjang 2024 dan melonjak 127,27% dalam 3 bulan terakhir.
Konglomerat Prajogo Pangestu semakin menguatkan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia seiring dengan lonjakan saham-saham miliknya. Bahkan, Prajogo Pangestu terkini menempati posisi orang terkaya di dunia ke-23.
Total kekayaan Prajogo Pangestu semakin tebal di usianya yang genap 80 tahun pada 13 Mei 2024. Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaire per Sabtu (25/5/2024), Prajogo Pangestu memiliki harta senilai US$72,9 miliar atau sekitar Rp1.166,03 triliun (kurs Jisdor Rp15.995 per dolar AS).
Makin bertumbuhnya aset kekayaan Prajogo Pangestu ini tak lepas dari laju sahamnya CUAN, BRPT, BREN, PTRO, TPIA.