Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Avrist AM Racik Obligasi Korporasi untuk Jaring Investor Ritel

Manajer invstasi Avrist AM meracik portofolio berbasis obligasi korporasi untuk menjaring investor ritel.
Ilustrasi obligasi. - Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi obligasi. - Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi, PT Avrist Asset Management merancang strategi untuk berburu obligasi korporasi demi meracik portofolio reksa dana dengan imbal hasil tinggi. Hal itu dilakukan di tengah potensi terbatasnya pasokan surat utang korporasi.

Mengacu data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), nilai surat utang korporasi yang jatuh tempo pada kuartal II/2024 mencapai Rp34,75 triliun. 

Di lain sisi, realisasi penggalangan dana hingga kuartal I/2024 mencapai Rp26,35 triliun, lebih rendah dari nilai jatuh tempo pada kuartal I/2024 sebesar Rp30,7 triliun. 

Direktur Marketing Avrist Asset Management Agus Sugianto mengatakan, jika permintaan (demand) tinggi namun suplai terbatas, maka membuat produk berbasis obligasi korporasi seperti reksa dana terproteksi menjadi tantangan tersendiri. 

"Untuk reksa dana open-end, mencari underlying di pasar sekunder juga cukup menantang khususnya jika berkaitan dengan reinvestasi ketika ada underlying yang jatuh tempo. Harga di pasar sekunder juga relatif lebih tinggi dari harga wajar, terutama untuk obligasi rating AAA," ujar Agus kepada Bisnis, dikutip Kamis (16/5/2024).

Untuk menghadapi tantangan tersebut, perusahaan aktif menjalin komunikasi dengan broker, dan saat ini Avrist AM memiliki jaringan dengan banyak broker sehingga memiliki akses terhadap informasi yang cukup luas dan up-to-date baik untuk pasar primer maupun pasar sekunder.

Menurutnya, imbal hasil produk reksa dana berbasis obligasi lebih tinggi dibandingkan yang berbasis Surat Utang Negara (SUN). Sebagai gambaran, dia menyebut produk reksa dana berbasis obligasi korporasi seperti Avrist Prime Income Fund (APIF) menghasilkan return 1,5% year-to-date (YtD), dan Avrist Emerald Stable Fund (EMERALD) memiliki return 1,25% YtD.

"Produk EMERALD pun disambut baik oleh investor ritel. Sejak diluncurkan pada 29 Januari 2024, produk ini telah mencapai dana kelolaan lebih dari Rp90 miliar pada Mei 2024, menandakan tingginya kepercayaan investor ritel kepada Avrist AM," katanya.

Menurutnya, pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor ritel Avrist AM sebesar 37%. Hingga Mei 2024, jumlah investor ritel yang dilayani Avrist telah melampaui 296.000 investor.

Alhasil, pertumbuhan investor ritel ini berimbas positif pada perkembangan dana kelolaan. Per 3 Mei 2024, dana kelolaan Avrist AM tercatat sebesar Rp3,79 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh kinerja yang positif dari produk-produk reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper