Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,17% atau 12,27 poin ke level 7.123 pada perdagangan Selasa (7/5/2024). Saham-saham perbankan seperti BBRI, BBCA, dan saham teknologi seperti GOTO terjun ke zona merah hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 254 saham menguat, 290 saham melemah, dan 238 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.108-7.159. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp12.042 triliun.
Saham teknologi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang terjun ke zona merah dengan melemah 2,51% ke level Rp4.670 pada perdagangan hari ini.
Selain BBRI, saham perbankan lainnya seperti BBCA dan BBNI juga turut ditutup melemah. Saham BBCA turun 1,02% ke level Rp9.700 per saham, dan saham BBNI turun 2,29% ke level Rp4.700 per saham.
Begitu juga dengan saham-saham berkapitalisasi pasar besar lainnya seperti ASII turun 0,98%, AMMN turun 1,26%, GOTO turun hingga 5,80%, dan UNTR turun hingga 0,67% hari ini.
Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan indeks IHSG bergerak bervariatif pada perdagangan hari ini, Selasa (7/5/2024). Menurut Pilarmas Sekuritas, pencapaian kinerja positif pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2024 perlu diapresiasi karena memberikan indikasi bagaimana ekonomi dalam negeri yang kuat di saat meningkatnya ketidakpastian global.
Baca Juga
Namun, pasar berharap sinergi kuat antara kebijakan moneter dan fiskal. Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan dampak tingginya cost financing yang ditanggung oleh pelaku usaha, sehingga berimbas pada konsumsi rumah tangga.
Dari eksternal, pelaku pasar berharap pada pemangkasan suku bunga The Fed. Hal ini dilatarbelakangi dari pernyataan petinggi The Fed, yaitu Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams yang menuturkan meski penurunan suku bunga akan terjadi, kebijakan moneter saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik.
Pasar juga merespons pernyataan Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), Philip Lane, Gediminas Simkus, dan Boris Vujcic yang mengatakan data inflasi dan pertumbuhan memperkuat keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target 2% pada pertengahan tahun depan. Hal ini memberikan harapan ke pasar akan pemangkasan suku bunga bank sentral utama kembali menguat.