Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (7/5/2024) dan bergerak ke zona hijau sesaat setelah pembukaan. Saham BMRI, TLKM, dan BREN naik sesaat usai pembukaan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di posisi 7.135 dan melesat ke posisi tertinggi 7.149 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 128 saham menguat, 70 saham melemah, dan 180 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau naik menjadi Rp12.028 triliun.
Dari jajaran big caps, saham BMRI naik 1,20% ke level Rp6.350 hari ini. Selain itu, saham emiten lain seperti TLKM dan ANTM juga menguat hari ini, dengan naik masing-masing 0,66% ke level Rp3.070 dan 1,32% ke level Rp1.535 per saham.
Selain saham-saham tersebut, saham lain yang juga menguat adalah saham MDKA yang naik 1,52% ke level Rp2.670, PTRO naik 1,80% ke level Rp7.075, dan BREN naik 2,42% ke level Rp9.525.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami pelemahan seperti BBRI turun 0,42% ke level Rp4.770, BBCA turun 1,02% ke level Rp9.700, dan BBNI turun 0,21% ke level Rp4.800 per saham.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan resistance IHSG hari ini berada pada level 7.200, dengan support di 7.100.
Menurutnya secara teknikal, IHSG diperkirakan melanjutkan fase konsolidasi di atas critical pivot 7100. Selain pertimbangan teknikal, sikap konservatif jelang long weekend diyakini turut menahan potensi penguatan IHSG.
Sentimen positif utama berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% yoy di kuartal I/2024, lebih tinggi dari perkiraan di 5% yoy. Akan tetapi sedikit lebih rendah dari perkiraan Kementerian Keuangan RI di 5,17% yoy.
"Tidak nampak euforia di pasar, tapi cukup untuk menopang IHSG bertahan di atas pivot 7.100," ucapnya.
Data tersebut turut menopang berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah menguat 0,37% ke Rp16,020/USD di Senin sore (6/5/2024).
Dari eksternal, CME FedWatch Tools kembali mencatat kenaikan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di September 2024 ke 49,9%, dengan peluang ditahan sebesar 29,1%. Kondisi sektor tenaga kerja di AS yang memburuk menjadi salah satu pemicunya.