Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mencatatkan penjualan sebesar US$97,72 juta atau setara Rp1,54 triliun (kurs jisdor Rp15.873) sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ENRG mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 5,83% menjadi US$97,27 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$103,31 juta.
Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan gas bumi sebesar US$70,06 juta, penjualan minyak mentah sebesar US$32,01 juta dan perusahaan jasa lainnya sebesar US$2,84 juta. Namun penjualan tersebut ditekan oleh over lifting dan DMO yang meningkat menjadi US$7,63 juta dari sebelumnya hanya US$890.717.
Meski penjualan turun, beban pokok justru ikut turun menjadi sebesar US$64,09 juta atau setara dengan Rp1,01 triliun. Beban ini naik sebesar 1,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$62,95 juta.
Alhasil laba kotor tercatat turun menjadi US$33,18 juta atau setara dengan Rp526,73 miliar/ Laba ini turun dibandingkan dengan perolehan Kuartal I/2023 yang tercatat sebesar US$64,09 juta.
Adapun ENRG mencatatkan penghasilan dari bunga sebesar US$98.372, keuntungan selisih kurs sebesar US$220.183.
Baca Juga
Alhasil, laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk justru naik tipis menjadi US$17,66 juta atau setara dengan Rp276,85 juta dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar US$17,49 juta.
ENRG juga mencatatkan total liabilitas sebesar US$820,55 juta, dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$438,02 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$382,53 juta.
Adapun untuk ekuitas per Maret 2023, ENRG membukukan sebesar US$602,56 juta dengan total aset mencapai US$1,42 miliar.