Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Energi Grup Bakrie (ENRG) Catat Laba Rp1,05 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp1,05 triliun sepanjang 2023.
Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp1,05 triliun sepanjang 2023./ Istimewa.
Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp1,05 triliun sepanjang 2023./ Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih menjadi sebesar US$68,43 juta atau setara dengan Rp1,05 triliun sepanjang 2023 (kurs jisdor Rp15.439).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, kenaikan laba bersih berbanding terbalik dengan penjualan yang turun. Sepanjang 2023, ENRG mencatatkan penjualan sebesar US$420,77 juta atau setara dengan Rp6,49 triliun. Penjualan tersebut turun 6,89% dibandingkan 2022 sebesar US$451,93 juta.

Penjualan tersebut ditopang oleh penjualan gas bumi sebesar US$280,95 juta dan minyak mentah sebesar US$131,95 juta. Adapun ENRG mencatatkan over lifiting dan DMO sebesar US$2,84 juta.

Meski penjualan turun, beban pokok penjualan justru naik menjadi US$274,71 juta atau setara dengan Rp4,24 triliun. Beban tersebut naik 2,38% dibandingkan 2022 sebesar US$268,32 juta.

Alhasil laba kotor turun menjadi US$122,04 juta atau setara dengan Rp1,88 triliun. Laba kotor ini turun 27,21% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$167,66 juta.

Meski demikian, untuk laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk, ENRG membukukan sebesar US$68,43 juta atau setara dengan Rp1,05 triliun. Laba itu naik 2,25% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$66,75 juta.

Adapun untuk liabilitas, ENRG mencatatkan total sebesar US$783,65 juta dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$420,10 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$365,54 juta.

Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar US$585,10 juta naik dibandingkan 2022 sebesar US$514,92 juta. Kemudian total aset tercatat sebesar US$1,36 triliun. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper