Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelat merah PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) mencatatkan kenaikan laba bersih meski pendapatan turun sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ADHI mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp10,15 miliar. Laba ini lebih tinggi 20,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,45 miliar.
Laba yang naik tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan yang tergerus. Sepanjang kuartal I/2024, ADHI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,63 triliun. Pendapatan ini lebih rendah 1,21% dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang tercatat sebesar Rp2,66 triliun.
Pendapatan usaha tersebut ditopang oleh usaha teknik dan konstruksi sebesar Rp2,03 triliun, properti dan pelayanan sebesar Rp106,33 miliar, manufaktur sebesar Rp379,54 miliar dan investasi dan konsesi sebesar Rp98,58 miliar.
Meski pendapatan turun, beban pokok justru meningkat menjadi sebesar Rp2,40 triliun atau naik 3,18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,33 triliun.
Alhasil laba kotor tergerus sebesar 32,02% menjadi sebesar Rp226,63 miliar dari sebelumnya sebesar Rp333,41 miliar.
Baca Juga
Adapun untuk kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebesar Rp6,42 triliun.
Di sisi lain, ADHI mencatatkan total liabilitas sebesar Rp30,97 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan periode akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp31,27 triliun. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar Rp6,25 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp24,72 triliun.
Sementara itu, untuk total ekuitas tercatat sebesar Rp9,23 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan periode akhir tahun Rp9,21 triliun. Total aset tercatat sebesar Rp40,21 triliun per Maret 2024.