Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Masih Absen Bagikan Dividen meski Laba 2023 Melesat 163,43%

Sepanjang 2023, ADHI meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp214,01 miliar atau melesat 163,43% secara tahunan.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) kembali memutuskan untuk tidak membagikan dividen, meski laba 2023 mencatatkan kenaikan signifikan. 

Sepanjang 2023, ADHI meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp214,01 miliar atau melesat 163,43% secara tahunan. Laba per saham juga naik dari Rp18,59 menjadi Rp25,46.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengatakan sebesar 20% atau Rp42,8 miliar dari laba bersih tahun buku 2023 ditetapkan sebagai cadangan wajib, sedangkan 80% atau Rp171,2 miliar sisanya sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. 

"Kami usulkan untuk bagi dividen, tetapi pemegang saham belum mengizinkan karena kondisi. Mudah-mudahan, tahun depan bisa lebih baik sehingga bisa kembali membagikan dividen," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4/2024).

ADHI terakhir kali menebar dividen kepada pemegang saham pada 2019. Kala itu, perseroan mengalokasikan 10% atau Rp66,38 miliar dari laba bersih untuk dividen. Sisanya ditetapkan sebagai saldo laba ditahan.

Pada tahun lalu, emiten BUMN Karya ini juga absen membagikan dividen untuk tahun buku 2022. Alasannya, nominal laba bersih dinilai belum memungkinkan untuk ditetapkan sebagai dividen.

Sepanjang 2022, ADHI mencatatkan laba bersih senilai Rp81,24 miliar, naik 47,21% year-on-year (YoY). Kenaikan laba bersih didorong oleh kinerja pendapatan usaha, yang naik 17,5% secara tahunan menjadi Rp13,54 triliun.

Sementara itu, pada 2023, ADHI mencatatkan kinerja impresif dengan memperoleh pendapatan sebesar Rp20 triliun. Jika dibandingkan dengan pendapatan 2022, perolehan tersebut naik 48,15% YoY.

Capaian pendapatan ADHI ditopang oleh segmen teknik dan konstruksi yang mencapai Rp16,87 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp10,81 triliun. Segmen manufaktur menyumbang Rp1,62 triliun, sementara properti dan pelayanan sebesar Rp816,85 miliar.

Selain itu, beban pokok pendapatan ADHI ikut meningkat 51,03% YoY menjadi Rp17,75 triliun pada 2023. Alhasil, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp2,32 triliun atau masih tumbuh 29,32% dibandingkan dengan 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper