Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Buka Suspensi Saham Nusantara Infrastructure (META) di Pasar Nego

Bursa membuka kembali perdagangan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) di pasar negosiasi mulai sesi II perdagangan hari Rabu (24/4/2024).
Artha Adventy, Ibad Durrohman
Artha Adventy & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Rabu, 24 April 2024 | 16:28
membuka kembali perdagangan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) di pasar negosiasi mulai sesi II perdagangan hari Rabu (24/4/2024).BISNIS/Alifian Asmaaysi.
membuka kembali perdagangan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) di pasar negosiasi mulai sesi II perdagangan hari Rabu (24/4/2024).BISNIS/Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) di pasar negosiasi mulai sesi II perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024).

BEI menyampaikan pembukaan suspensi tersebut berdasarkan pada Pengumuman Bursa No: Peng-SPT-00009/BEI.PPI/II-2023 tanggal 7 November 2024 dan Pengumuman Bursa nomor Peng-UPT-00007/BEI.PP1/12-2023 tanggal 22 Desember 2023 perihal Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek Hanya di Pasar Negosiasi PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).

"Bursa memutuskan untuk membuka penghentian sementara (Suspensi) Perdagangan Efek Perseroan hanya di Pasar Negosiasi untuk melaksanakan transaksi crossing saham terhitung sejak Sesi II perdagangan Efek Perseroan pada Rabu (24/4/2024)." papar Bursa dalam pengumumannya.

Selanjutnya, Bursa akan melakukan Suspensi Perdagangan Efek Perseroan kembali di Seluruh Pasar setelah transaksi pengalihan saham tersebut selesai dilakukan.

Transaksi lain selain yang disebutkan tersebut tidak diperkenankan untuk dilaksanakan pada masa pembukaan suspensi tersebut.

Bursa menjelaskan alasan pembukaan suspensi tersebut dalam rangka pengalihan saham hasil pelaksanaan Penawaran Tender Sukarela Tahap I kepada PT Metro Pacific Tollway Indonesia Services, yang akan dilakukan oleh PT BCA Sekuritas sebagai pihak yang ditunjuk oleh Perseroan.

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan META meminta dua transaksi crossing yaitu crossing terkait restrukturisasi dan crossing publik ke publik. 

“Crossing karena restrukturisasi sudah dilakukan, yang kedua crossing dari publik ke publik, kan berarti dibuka di semua sesi perdagangan itu tidak diizinkan,” jelas Nyoman di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1/2024). 

Nyoman menjelaskan pembukaan suspensi tidak dilakukan karena tujuan utamanya adalah pelaksanaan voluntary delisting yang sukses dengan cara menghentikan pergerakan transaksi. 

“Ya hentikan dulu movement-nya transaksi itu sehingga pada saat dilakukannya buyback sukses, karena movement-nya kan udah diisolasi,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Head of Corporate Communication Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke Bursa setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu voluntary tender offer (VTO). 

“Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangannya, dikutip Minggu (31/12/2023).

Indah menambahkan perseroan memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu, untuk itu manajemen mohon para pemegang saham dapat mengikuti seluruh prosesnya sesuai ketentuan.

Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) META pada 19 Desember 2023 menyepakati harga penawaran tender senilai Rp250 per saham. Nilai tersebut 34% lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir. 

Dalam proses go private, pemegang saham pengendali META yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) akan membeli 4,49 miliar saham atau 25,35% saham yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper