Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) memperpanjang periode penawaran tender sukarela atau voluntary tender offer.
Berdasarkan pengumuman di harian Bisnis Indonesia, manajemen MPTIS menyatakan masa perpanjangan periode penawaran tender sukarela dimulai pada 18 April hingga 17 Mei 2024. Adapun harga penawaran ditetapkan sebesar Rp250 per saham.
Pemegang saham publik yang berniat untuk menerima penawaran tender sukarela dalam masa perpanjangan periode wajib melengkapi dan mengajukan semua dokumen yang dipersyaratkan, selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB pada 17 Mei mendatang.
Adapun bagi para pemegang saham yang belum memiliki formulir penawaran tender sukarela dapat menghubungi PT Adimitra Jasa Korpora selaku biro administrasi efek, serta PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang ditunjuk.
“Pembayaran harga penawaran tender sukarela kepada pemegang saham yang menawarkan sahamnya untuk dijual dalam masa perpanjangan periode penawaran tender sukarela akan dilakukan pada 29 Mei 2024,” tulis manajemen MPTIS, Selasa (16/4/2024).
Sementara itu, pembayaran kepada pemegang saham yang telah menyampaikan formulir penawaran tender sukarela hingga 17 April 2024 akan tetap dilakukan pada 24 April mendatang.
Baca Juga
Sampai dengan 5 April lalu, jumlah penawaran dari pemegang saham untuk menjual saham mereka dalam penawaran tender sukarela telah mencapai 4.624 penawaran yang mewakili 3.482.566.510 saham atau setara dengan 84,8% dari saham publik.
“Perusahaan sasaran sebesar 4.104.990.334 saham yang merupakan obyek dalam penawaran tender sukarela ini,” tulis keterangan manajemen MPTIS.
Dalam perkembangan lain, META mencatatkan rugi bersih senilai Rp233,74 miliar sepanjang 2023 atau berbanding dari kinerja 2022 yang membukukan laba Rp72,43 miliar. Padahal, pendapatan META naik 20,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,68 triliun.
Berdasarkan segmen, pendapatan META ditopang oleh jasa pengelola jalan tol yang menyumbang Rp1,39 triliun, diikuti segmen energi sebesar Rp194,79 miliar, penyediaan air sebesar Rp90,43 miliar, dan media mencapai Rp2,66 miliar.