Bisnis.com, JAKARTA – PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) untuk melakukan studi kelayakan terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Direktur Legal, External Affairs, & Circular Economy Chandra Asri Group Edi Riva'i menyampaikan kerja sama antara Chandra Asri Group dan PJT II guna mendukung Pembangunan dan operasional pabrik CA-EDC yang dirancang sebagai fasilitas yang mengimplementasikan energi hijau.
Dia berharap kerja sama keduanya dapat menciptakan peluang bisnis baru dalam pengembangan energi baru terbarukan untuk mencapai keberlanjutan.
Sebagai informasi, Chandra Asri Group saat ini tengah membangun Pabrik CA-EDC yang akan memiliki kapasitas produksi lebih dari 400.000 ton Kaustik Soda dan lebih dari 500.000 ton Ethylene Dichloride per tahun.
Pabrik itu memerlukan pasokan listrik sebesar 140 MW, kemudian akan ditambahkan 200 MW pada 2026, sehingga total kapasitas listrik yang dibutuhkan mencapai 340 MW.
Energi dari fasilitas tersebut nantinya akan disalurkanke Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang saat ini sedang dikembangkan oleh Chandra Asri Group dan memiliki kebutuhan kapasitas listrik total sebesar 340 MW.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Business Development Perum Jasa Tirta II Dikdik Permadi Yoffana menyatakan perseroan memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan EBT untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target Nol Emisi Bersih tahun 2060.
“Dengan potensi tersebut kami juga dapat berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Chandra Asri Group untuk mendukung program penggunaan energi ramah lingkungan dalam proses produksi sehingga rencana kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi kedua belah pihak,” katanya.
Sementara itu, PJT II mengelola Bendungan Jatiluhur di Purwakarta serta Bendungan Karian di Lebak, Banten. Selain pembangkit listrik, studi ini juga akan melihat potensi pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB) bersama Chandra Asri Group.
Pembangunan pabrik CA-EDC ini dapat menjadi faktor pendorong bagi ambisi Indonesia untuk berperan dalam rantai pasok global kendaraan listrik dimana permintaan kaustik soda-nya terus meningkat seiring dengan adopsi kendaraan listrik yang semakin meluas di seluruh dunia.