Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba dan Pendapatan Emiten Gas Industri (SBMA) Naik Satu Digit 2023

Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak laba bersih yang meningkat  5,53% menjadi Rp4,73 miliar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak laba bersih yang meningkat  5,53% menjadi Rp4,73 miliar dengan pendapatan Rp113,36 miliar atau naik 9,38% dibandingkan periode 2022 yang hanya Rp103,64 miliar.

Manajemen SBMA merilis laporan keuangan SBMA pendapatan terbesar datang dari segmen penjualan Acetylene yang mencapai Rp33,66 miliar atau tumbuh 33,66% dari posisi sebelumnya Rp29,28 miliar. Lalu penjualan argon juga naik 8,21% menjadi Rp22,59 miliar dari Rp20,87 miliar, lalu penjualan oxygen naik 10,58 % jadi Rp22,62 miliar dari Rp20,46 miliar.

Sementara itu, laba bersih SBMA meningkat  5,53% menjadi Rp4,73 miliar, dibandingkan pada periode 2022 sebanyak Rp4,48 miliar. Dengan demikian laba per saham dasar SBMA menjadi Rp5,09 per lembar per 31 Desember 2023 dari Rp4,83 per saham pada periode sama 2022.

Adapun, SBMA membukukan penjualan nitrogen naik 25,44% jadi Rp6,36 miliar dari Rp5,07 miliar, penjualan karbon dioksida Rp7,79 miliar atau naik 59,27 % dari Rp4,89 miliar dan pendapatan lain-lain terkumpul Rp20,32 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban operasional SBMA selama satu tahun Rp59,72 miliar. Hal itu mengerek laba bruto SBMA 2,83% menjadi Rp53,64 miliar jika dibandingkan dengan catatan keuangan 2022 yang dibukukan senilai Rp52,16 miliar.

Neraca keuangan SBMA per 31 Desember 2023, seperti  total aset mencapai Rp276,17 miliar atau naik 2,43 % dari tahun 2022 yang tercatat Rp269,60 miliar. Hal ini dikontribusikan oleh ekuitas Rp215,44 miliar dan liabilitas Rp60,73 miliar.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi juga naik menjadi Rp17,24 miliar dari Rp7,82 miliar.

SBMA menyuplai untuk perusahaan besar seperti PT Pama Persada Nusantara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Petrosea Tbk, PT ABM Investama Tbk, PT Bumi Makmur Mandiri Utama dan lainnya.

Sampai saat ini perseroan telah menguasai 5 % pasar di Kalimantan dan akan terus meningkat seiring dengan fasilitas produksi yang dimiliki telah mumpuni. Di mana segmentasi pasar terbesar perseroan didominasi oleh pertambangan untuk Balikpapan, reseller (RDMP), serta perusahaan fabrikasi dan dan machinery.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper