Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA), produsen bir Anker yang sahamnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, mengalami penurunan kinerja sepanjang 2023. Hal ini terlihat dari laba bersih perseroan yang mengalami penurunan sebesar 13,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Sebagai informasi, Pemda DKI tercatat menggenggam saham Delta Djakarta sebanyak 210,2 juta saham, atau setara 26,25 persen.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2023, emiten berkode saham DLTA itu meraih laba bersih sebesar Rp199,09 miliar pada 2023. Capaian tersebut turun 13,52 persen jika dibandingkan perolehan tahun 2022 sebesar Rp230,20 miliar.
Turunnya laba bersih DLTA berbanding lurus dengan turunnya penjualan bersih perseroan sebesar 5,38% yoy menjadi Rp736,83 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp778,74 miliar.
Lebih lanjut, laba sebelum pajak perseroan sepanjang 2023 sebesar Rp251,13 miliar, jumlah tersebut mengalami penurunan 14,64% yoy dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp294,21 miliar.
Penurunan laba sebelum pajak tersebut dikontribusi dari adanya peningkatan beban penjualan 8,45% menjadi Rp185,37 miliar dari sebelumnya Rp170,93 miliar.
Baca Juga
Adapun, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp106,82 miliar dari sebelumnya di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp102,27 miliar.
Sementara itu, total aset perseroan hingga 31 Desember 2023 mencapai Rp1,20 triliun, turun 7,58% dari 31 Desember 2022 sebesar Rp1,30 triliun.
Sedangkan jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp273,63 miliar, turun 10,7% yoy dari semula Rp306,41 miliar. Adapun jumlah ekuitas DLTA tercatat turun 6,63% yoy menjadi Rp934,41 miliar dari sebelumnya di akhir Desember 2022 sebesar Rp1 triliun.
Di lantai Bursa, saham DLTA tercatat naik 0,61% atau 20 poin ke level Rp3.320 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (5/4/2024). Kapitalisasi pasar DLTA tercatat sebesar 2,66 triliun. Dalam 3 bulan terakhir saham DLTA telah terkoreksi 5,41% dan sepanjang tahun berjalan saham DLTA telah turun 5,95%.