Bisnis.com, JAKARTA — Instrumen investasi emas, dolar AS, dan saham memberikan potensi cuan atau keuntungan yang berbeda sepanjang periode berjalan tahun ini hingga Lebaran 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis pada Jumat (12/4/2024), investasi di instrumen emas sejak awal 2024 telah memberikan potensi return atau imbal hasil hingga Lebaran 2024.
Sebagai gambaran, harga emas Antam cetakan 1 gram memiliki banderol Rp1.129.000 pada 2 Januari 2024. Posisi itu telah memiliki selisih dari harga buyback atau pembelian kembali jelang Idulfitri 1445 Hijriah.
Data laman resmi logammulia.com menunjukkan harga buyback emas Antam 24 karat untuk ukuran 1 gram berada di Rp1.197.000 per 9 April 2024. Dengan demikian, sudah terdapat keuntungan sudah terdapat keuntungan Rp68.000 atau kenaikan sekitar 6,02% dari banderol awal tahun ini.
Untuk diketahui, harga buyback emas batangan Antam LM mengikuti pergerakan harga dunia. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Sementara itu, pergerakan pasar saham Indonesia sejak awal 2024 hingga Jumat (5/4/2024) secara umum masih menguat. Kondisi itu tecermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 0,19% ytd 2024.
Baca Juga
Kendati demikian, rapor indeks LQ45 yang menjadi wadah saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih merah. Tercatat, kinerja LQ45 terkoreksi 0,70% pada periode berjalan 2024 hingga Jumat (5/4/2024).
Di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan menembus level Rp16.000 pada hari kedua Lebaran, Kamis (11/4/2024).
Berdasarkan laporan Google Finance, rupiah saat ini bercokol di level Rp16.003,10. Posisi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai tukar pada hari sebelumnya yang bertengger pada level Rp16.002 pada Rabu (10/4/2024).
Adapun, rupiah masih bercokol di Rp15.505 pada 2 Januari 2024. Terakhir kali nilai tukar mata uang Indonesia menembus level Rp16.000 per dolar AS pada Maret 2020.