Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Diprediksi Dibuka Rp16.000 per Dolar AS pada Perdagangan Selasa (16/4)

Analis memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan dibuka pada level Rp16.000 pada perdagangan Selasa (16/4) karena penguatan mata uang AS.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah disebut akan berada pada level Rp16.000 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa depan, (16/4/2024). 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan mata uang rupiah di pasar internasional sebenarnya telah menyentuh level Rp16.000 per dolar AS.

Namun, karena perdagangan domestik saat ini libur Lebaran, maka data perdagangan masih menunjukkan level Rp15.848 per dolar AS. 

“Rupiah secara internasional memang melemah, tetapi pasar dalam negeri saat ini tutup. Jadi, jika nanti dibuka bisa langsung ke Rp16.000 karena fluktuasi di libur panjang ini cukup tinggi,” kata Ibrahim kepada Bisnis, Jumat (12/4/2024). 

Lebih lanjut Ibrahim menyebutkan pelemahan mata uang rupiah murni merupakan faktor global. Di mana dolar AS merangkak naik karena kondisi geopolitik dan data ekonomi AS yang jauh dari perkiraan ekonom. 

Meski rupiah mengalami pelemahan, Ibrahim menyebutkan Bank Indonesia akan melakukan intervensi salah satunya melalui cadangan devisa negara. Pada riset sebelumnya, dia juga mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 melanjutkan tren penurunan. 

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 mencapai US$ 140,4 miliar, menurun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144,0 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Meski turun, posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi. Di samping itu, Bank Indonesia juga menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Sentral serta peran pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper