Bisnis.com, JAKARTA - Emiten emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi sebesar US$249,63 juta atau setara dengan Rp3,85 triliun sepanjang 2023 (kurs jisdor Rp15.439).
Berdasarkan laporan keuangan, ARCI mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 15,31% menjadi sebesar US$249,63 juta dibandingkan dengan pendapatan 2022 sebesar US$216,47 juta.
Pendapatan ARCI ditopang oleh penjualan domestik sebesar US$130,63 juta, sementara itu penjualan ekspor tercatat sebesar US$118,99 juta.
Kemudian seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok ARCI ikut meningkat menjadi sebesar US$179,86 juta. Beban tersebut naik 14,60% dibandingkan dengan beban 2022 sebesar US$156,94 juta.
Alhasil laba kotor ikut meningkat menjadi sebesar US$69,76 juta atau setara dengan Rp1,07 triliun. Laba tersebut naik 17,19% dibandingkan dengan periode 2022 sebesar US$59,53 juta.
Meski demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya naik tipis menjadi sebesar US$14,56 juta dari sebelumnya sebesar US$14,55 juta di 2022.
Baca Juga
Kemudian, per Desember 2023 ARCI mencatatkan total liabilitas sebesar US$540,95 juta. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar US$418,78 juta sementara liabilitas jangka pendek sebesar US$122,16 juta.
Sementara itu, total ekuitas sebesar US$262,62 juta. Adapun, total aset ARCI tercatat sebesar US$803,58 juta atau naik 10,67% dibandingkan dengan 2022.