Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Emiten Emas HRTA-ANTM di Akhir 2025 Usai Geopolitik Mereda

Prospek emiten emas di paruh kedua 2025 diprediksi masih positif meski sejumlah analis memprediksi bakal terjadi pelemahan kilau emas sebagai safe haven.
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek emiten emas di paruh kedua 2025 diprediksi masih positif meski sejumlah analis memprediksi bakal terjadi pelemahan kilau emas sebagai safe haven.

Di tengah ketidakpastian global, emas tengah menjadi safe haven bagi para investor. Kenaikannya bahkan mencapai 26,65% sepanjang tahun berjalan 2025 (YtD).

Beberapa analis menyebut, salah satu alasannya adalah meredanya ketegangan geopolitik setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel–Iran. Meskipun begitu, analis masih menyematkan prospek positif terhadap kinerja emiten emas pada sisa 2025.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menilai, emiten emas masih memiliki potensi penguatan pada semester II/2025, meskipun tidak melesat kencang, selepas meredanya konflik geopolitik. 

Menurutnya, masih ada sejumlah sentimen yang bakal membuat pergerakan harga emas kembali menguat, seperti keputusan tarif Trump yang akan diumumkan pada 9 Juli 2025 hingga kebijakan suku bunga acuan dari The Fed.

"Berbicara mengenai prospek emiten emas di semester II 2025, saya menilai bahwa harga emas sendiri masih berpotensi meningkat meskipun tidak begitu masif, mengingat memang saat ini ketidakpastian pasar sudah mulai mereda," katanya saat dihubungi, Kamis (3/7/2025).

Menurutnya, penguatan lanjutan harga emas akan sangat bergantung pada kebijakan tarif Trump terhadap kegiatan ekspor dan prospek penurunan suku bunga.

Meskipun begitu, menurutnya, penguatan harga emas hingga 80% dalam 3 tahun terakhir justru mengindikasikan bahwa emas bakal selalu menjadi instrumen yang menarik bagi para investor. Dia merekomendasikan saham ANTM dengan target beli pada Rp3.120 hingga target harga pada Rp3.600 dan stop loss pada Rp2.950.

Senada, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menilai, terdapat potensi pelemahan daya tarik emas sebagai safe haven pada paruh kedua tahun 2025. Akan tetapi, dia menegaskan, pelemahan harga emas tidak serta merta membuat sejumlah emiten emas melemah.

"Sebab, faktor permintaan industri dan strategi ekspansi masing-masing perusahaan masih menjadi penopang penting kinerjanya ke depan," katanya saat dihubungi, Kamis (3/7/2025).

Terhadap saham BRMS dan HRTA misalnya, dinilai masih menarik karena kedua emiten itu memiliki fokus terhadap pengembangan aset emas dan peningkatan volume produksi. Hal itu dinilai bakal cenderung memberikan penguatan bagi pendapatan perseroan.

Sementara itu, saham MDKA dan ANTM, meskipun dinilai bakal terdampak fluktuasi harga komoditas, namun diversifikasi perusahaan ke nikel dan logam dasar lainnya dinilai bakal menjadi penopang penguatan saham.

"Dalam konteks ini, pelemahan minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai lebih banyak berdampak pada persepsi jangka pendek ketimbang langsung ke bottom line kinerja," katanya.

Dia merekomendasikan hold bagi saham HRTA dengan target harga Rp645. Begitu juga dengan BRMS dengan rekomendasi trading buy pada target Rp422.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper