Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengakuisisi seluruh saham milik Winato Kartono dalam unit bisnis fintech yakni PT Multifinance Anak Bangsa (MAB). Adapun, MAB merupakan salah satu unit bisnis GOTO di bidang pembiayaan.
Sebagai informasi, Winato Kartono merupakan salah satu Komisaris GOTO yang diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (2/3/2023). Adapun Winato Kartono tercatat sebagai salah satu pendiri dari Grup Provident Capital pada medio 2000-an.
GOTO mengakuisisi seluruh saham MAB yang dimiliki oleh Winato Kartono sebanyak 309,12 juta saham. Aksi ini menghabiskan dana sebanyak Rp32,45 miliar yang mewakili 11,04% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor ke MAB.
GOTO menggunakan PT Mapan Global Tech (MGT) sebagai pelaksana akusisi saham MAB pada Senin, 1 April 2024. MAB dan MGT telah menandatangani perjanjian yaitu Akta Jual Beli Saham pada hari yang sama.
Sebagai informasi, MAB telah memperoleh persetujuan dari OJK Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) sehubungan dengan perubahan pemegang saham MAB yang merupakan implementasi dari Transaksi sebagaimana diwajibkan berdasarkan POJK 47/2020.
Dalam memonya, Manajemen GOTO menyebutkan transaksi ini adalah inisiatif untuk meningkatkan kepemilikan Perseroan pada MAB yakni anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis pinjaman. Adapun GOTO sejatinya juga tercatat sebagai pengendali MAB melalui PT Gofin Karya Anak Bangsa (GKAB).
Baca Juga
Sebelum transaksi, GOTO melalui GKAB memiliki 238 miliar saham atau setara dengan 85% kepemilikan. Setelah transaksi selesai kepemilikan GOTO atas MAB akan meningkat menjadi 96,04%.
“Perusahaan terus melihat adanya potensi pertumbuhan dan permintaan terhadap produk pinjaman di Indonesia. Konsolidasi lebih lanjut atas kepemilikan Perseroan di MAB akan memberikan keuntungan finansial bagi Perseroan di masa depan. Transaksi ini merupakan bagian dari strategi Perseroan dan MAB pada 2024 dimana Perseroan berencana untuk meningkatkan skala produk-produk pinjaman,” sebut manajemen, Kamis (4/4/2024).
Adapun MAB sebelumnya adalah PT Rama Multi Finance, berdasarkan Akta Pendirian No. 65 tanggal 13 Januari 1993, yang kemudian diambil alih oleh GOTO. Bila menilik dari laman perseroan, bisnis MAB sepenuhnya bergerak pada bidang pembiayaan multiguna melalui system angsuran atau buy now pay later (BNPL).
Dalam catatan Bisnis, Wakil Direktur Utama GOTO Thomas Husted mengatakan GOTO akan segera meluncurkan layanan buy now pay later (BNPL) dengan TikTok. Selain itu, GOTO juga akan meluncurkan inisiatif baru bekerja sama dengan PT BFI Financial Tbk. (BFIN).
Wakil Direktur Utama GOTO Thomas Husted mengatakan salah satu inisiatif yang akan dijalankan oleh GOTO Financial tahun ini adalah bekerja sama dengan BFI Financial untuk memberikan kredit kendaraan bermotor terhadap mitra pengemudi Gojek.
"Kerja sama dengan BFIN adalah pilot project dan merupakan subject to regulatory approval," ujar Thomas dalam earning calls GOTO 2024, Selasa (19/3/2024).
Dia melanjutkan pilot project ini dilakukan secara non-eksklusif. Thomas melihat hal ini sebagai sesuatu yang menjanjikan. "Kami akan segera memberikan kabar ke para investor setelah kami mendapatkan hasil yang konkrit, sambil GOTO terus
Sebagai informasi, sepanjang 2023 unit bisnis Financial Technology GOTO mencatatkan pertumbuhan topline yang kuat, seiring dengan peluncuran dan adopsi produk-produk baru.
Produk-produk tersebut mampu menjaring pengguna di dalam dan di luar ekosistem GoTo, termasuk di antaranya aplikasi GoPay, serta produk simpanan.
Buyback Saham GOTO
Adapun proses akuisisi MGT atas seluruh saham MAB yang dimiliki oleh Winato Kartono tidak menjadi bagian dari aksi buyback saham GOTO.
Sebelumnya, Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo menuturkan rencana buyback saham masih berada dalam proses kajian dan GOTO akan sangat berhati-hati dalam mengkaji semua aspek.
"Jika diputuskan akan dilakukan, juga akan bergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator," kata Patrick dalam paparan publik insidetil GOTO, pada Rabu (28/2/2024).
Menurutnya buyback dilakukan karena perseroan memiliki arus kas yang mumpuni. Namun yang perlu digaris bawahi adalah aksi tersebut dapat terlaksana bila mendapatkan persetujuan para pemegang saham.
"Seiring dengan profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal, sejalan dengan rencana alokasi modal yang tengah disusun. Rencana tersebut termasuk antara lain inisiatif pembelian kembali [buyback] saham, dengan persetujuan regulator dan pemegang saham,” kata Patrick.
Dia melanjutkan, dengan tercapainya EBITDA positif GOTO di kuartal IV/2024, kinerja keuangan dan posisi arus kas GOTO semakin menguat. Namun, lanjutnya, GOTO akan terus berhati-hati dalam mengalokasikan modalnya.
"Kami akan terus memprioritaskan penggunaan kas yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, termasuk eksplorasi kemungkinan dilakukannya buyback," tutur Patrick.
Adapun PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan akan melakukan buyback saham dengan dana sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (kurs US$1 = Rp15.500).
-------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.