Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Tetapkan Harga Rights Issue, Incar Dana Rp9,2 Triliun

WIKA menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp197 per saham dengan menawarkan 46,81 miliar saham baru seri B.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) merilis harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp197 per saham, dengan menawarkan 46,81 miliar saham baru seri B.  Total dana dari aksi korporasi ini diperkirakan tembus Rp9,2 triliun. 

Aksi tambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue ini merupakan pintu masuk Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp6 triliun. 

Berdasarkan prospektus terbarunya, WIKA akan menawarkan sebanyak 46,81 miliar saham baru seri B dengan nominal Rp100 per saham. Sementara itu, harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp197 per saham atau mewakili 83,92% dari modal ditempatkan. 

“Sehingga, nilai PMHMETD II adalah sebanyak-banyaknya Rp9.222.706.364.359 [Rp9,22 triliun],” tulis prospektus anyar WIKA yang dirilis pada Selasa (2/4/2024). 

Manajemen menyampaikan setiap pemegang 100 juta saham biasa yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 18 April 2024 berhak atas 521,98 juta HMETD. 

Berdasarkan indikasi jadwal yang dirilis perseroan, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD atau cum-right di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 16 April 2024, sedangkan di pasar tunai berlangsung pada 18 April 2024. 

Selain itu, rights issue akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di luar bursa selama lima hari kerja, mulai 22 April – 26 April 2024. Adapun pencatatan saham baru seri B hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 22 April mendatang. 

“Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD dapat terdilusi sebesar maksimum 83,92% setelah dilaksanakannya PMHMETD II,” tulis prospektus WIKA. 

Dalam aksi tersebut, pemerintah Indonesia selaku pemegang saham utama WIKA akan melaksanakan hanya melalui suntikan penambahan PMN senilai Rp6 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. 

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menuturkan bahwa berdasarkan Undang-undang No. 9/2023 terkait APBN 2024, perseroan meraih suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp6 triliun yang rencananya cair pada kuartal I/2024.

“Dari target hasil rights issue Rp6 triliun, porsi pemerintah sebesar 65% dan publik 35%, sehingga secara total target rights issue adalah Rp9,2 triliun,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Agung menjelaskan dana tersebut akan digunakan perseroan untuk menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional (PSN). Dana rights issue juga bertujuan menuntaskan sejumlah proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang ditargetkan rampung pada 2024 – 2025.

Selain merampungkan sejumlah proyek strategis, dana rights issue bakal digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan kinerja, serta memperbaiki kondisi keuangan.

Di sisi lain, Agung menyatakan ada beberapa hal yang menjadi fokus WIKA dalam proses aksi korporasi tersebut. Salah satunya, perkiraan terkait rendahnya partisipasi publik dalam aksi tersebut lantaran kondisi keuangan perseroan yang kurang baik.

“Kami melakukan non-deal roadshow [NDR] ke beberapa pihak agar porsi publik bisa diserap. Kedua, waktu pelaksanaan rights issue maupun PMN yang sangat ketat pada kuartal I/2024, sehingga kami selalu berkoordinasi dengan para stakeholder,” ucapnya.

Berikut indikasi jadwal rights issue Wijaya Karya (WIKA):

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right)

·         Pasar reguler dan negosiasi: 16 April 2024

·         Pasar tunai: 18 April 2024

- Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right)

·         Pasar reguler dan negosiasi: 17 April 2024

·         Pasar tunai: 19 April 2024

- Tanggal recording date untuk memperoleh HMETD: 18 April 2024

- Tanggal distribusi HMETD: 19 April 2024

- Tanggal pencatatan HMETD di BEI: 22 April 2024

- Periode perdagangan HMETD: 22 – 26 April 2024

- Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 24 – 30 April 2024

- Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 30 April 2024

- Tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan: 2 Mei 2024

- Tanggal pengembalian uang pemesanan: 6 Mei 2024

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper