Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) bersama sejumlah lembaga keuangan akhirnya merampungkan master restructuring agreement (MRA) dengan nilai outstanding sebesar Rp20,79 triliun.
Nilai outstanding itu setara dengan 100% dari total utang yang direstrukturisasi. Hal ini dikarenakan WIKA dengan empat lembaga keuangan telah menyepakati MRA pada Februari 2024, menyusul kesepakatan yang diraih bersama 11 lembaga keuangan sebelumnya.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan tercapainya kesepakatan ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari lembaga keuangan terhadap WIKA.
“Lembaga Keuangan memiliki keyakinan terhadap nilai dan kemanfaatan yang dapat dihadirkan oleh WIKA. Oleh sebab itu, tercapainya kesepakatan MRA akan memberikan dampak positif secara signifikan untuk mewujudkan penyehatan perseroan,” ujarnya, Rabu (6/3/2024).
Agung menyampaikan WIKA juga berkomitmen dalam memenuhi pembayaran kupon jatuh tempo obligasi dan sukuk tepat waktu. Pada 3 Maret 2024, WIKA membayar bunga jatuh tempo obligasi dan sukuk mudharabah PUB I Tahap II Tahun 2021 sebesar Rp69,6 Miliar.
Ke depan, dia menyebutkan langkah penyehatan akan berjalan beriringan dengan penuntasan proyek-proyek yang dipercayakan kepada WIKA. Dukungan dari stakeholders memegang peran penting untuk memastikan berbagai rencana tersebut berjalan dengan baik.
Baca Juga
Dalam perkembangan sebelumnya, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menuturkan perseroan telah meraih persetujuan dari mayoritas pemegang obligasi dan sukuk untuk melakukan perpanjangan pembayaran selama 2 tahun, dengan opsi pelunasan lebih cepat.
Persetujuan itu berlaku untuk Obligasi PUB I tahap I tahun 2020 melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 20 Oktober 2023, serta Obligasi dan Sukuk PUB I tahap II tahun 2021 melalui RUPO dan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) 16 Februari 2024.
Secara keseluruhan, WIKA telah meraih dukungan dari obligor melalui RUPO dan RUPSU, pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dan lembaga keuangan termasuk perbankan melalui MRA.
“WIKA kini dapat fokus untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang dipercayakan kepada perseroan serta melanjutkan langkah transformasi melalui 8 stream penyehatan sesuai amanah yang diberikan pemegang saham pada RUPS lalu," ujarnya kepada Bisnis.