Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Peluang Cuan GOTO dari Komisi Biaya Tokopedia selama Ramadan

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berpeluang meraup cuan berlimpah dari komisi biaya yang terjadi di Tokopedia selama Ramadan.
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Senin, 18 Maret 2024 | 06:00
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berpeluang meraup cuan berlimpah dari komisi biaya yang terjadi di Tokopedia selama Ramadan.

Sebagaimana diketahui, GOTO akan mendapatkan biaya komisi atas gross merchandise value (GMV) yang terjadi di Tokopedia atau Tiktok Shop. Adapun GMV adalah nilai transaksi secara keseluruhan yang dilakukan pengguna pada suatu platform.

Bila menilik dari hasil laporan GOTO pada periode kedua tahun lalu saat Ramadan berlangsung antara 22 Maret sampai 21 April, terjadi transaksi yang jumlah mencapai puluhan triliun.

Pada kuartal II/2023, Tokopedia mencatatkan GTV sebesar Rp58,68 triliun. Adapun pada kuartal I/2023, Tokopedia membukukan GTV sebesar Rp62,8 triliun. Total GTV GOTO selama semester I/2023 mencapai Rp121,4 triliun.

Hal yang dicermati adalah perjanjian antara GOTO dengan Tiktok adalah biaya komisi pada GMV, terlepas dari keberhasilan dan kegagalan transaksi tersebut. Artinya perseroan akan tetap mendapatkan pendapatan yang langsung masuk ke bottom line perseroan.

Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menyatakan model bisnis seperti ini akan menguntungkan bagi GOTO. “Hal ini akan membantu GoTo meningkatkan keuntungannya secara signifikan, mengingat GoTo tidak perlu lagi mendanai unit e-commerce, yang telah mengalami pengeluaran kas yang tinggi namun tidak memiliki margin kontribusi tambahan yang lebih besar dibandingkan bisnis inti lainnya, yaitu layanan on-demand,” tegasnya, Senin (18/3/2024).

Menurutnya GoTo akan meraih target untuk mencapai titik impas pada kuartal I/2024 berdasarkan margin kontribusi grup yakni pendapatan setelah promosi pelanggan, biaya penjualan, dan biaya pemasaran.

Dia mencatat bisnis on-demand menyumbang 48% dari penjualan kotor GoTo pada Januari-September 2023, diikuti oleh e-commerce sebesar 36%, layanan teknologi keuangan sebesar 7%, logistik sebesar 9%, dan segmen lainnya sebesar 1%.

Adapun GOTO dan Tokopedia telah menyepakati persentase fee berjenjang yang dihitung berdasarkan gross merchandise value pasca kombinasi Tokopedia dan TikTok. Sebagai gambaran, GMV Tokopedia dan Tiktok Shop pada kuartal III/2023 mencapai US$2,9 miliar atau sekitar Rp45 triliun.

Dengan GMV tersebut, GOTO akan mendapatkan e-commerce service fee senilai US$11,4 juta atau sekitar Rp177 miliar untuk kuartal yang sama. Bila menggunakan ilustrasi tersebut, GOTO berpeluang meraih e-commerce service fee senilai Rp708 miliar per tahun.

Akan tetapi, Nathan melihat potensi biaya komisi yang diterima GOTO dapat lebih besar daripada yang diperkirakan manajemen.

“[Model bisnis] ini akan membuahkan hasil dalam jangka panjang jika kesuksesan belanja langsung TikTok melampaui pasar dalam negeri, Indonesia,” jelasnya.

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan emiten teknologi seperti GOTO dapat menggenjot transaksinya selama Ramadan. "Emiten-emiten yang memanfaatkan teknologi pun diuntungkan, termasuk e-commerce seperti BUKA, GOTO, dan BELI," kata Reza, dikutip Kamis (14/3/2024).

Dia melanjutkan, sejumlah promosi yang dilakukan emiten-emiten tersebut demi menarik konsumen untuk berbelanja di platform mereka dapat meningkatkan kinerja GOTO. Dengan asumsi semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi untuk berbelanja, trafik pesanan di emiten-emiten e-commerce ini diperkirakan menjadi lebih meningkat.

Akan tetapi, lanjutnya, di sisi lain meningkatnya pesanan dapat membuat beban pemeliharaan sistem menjadi naik. Adapun GOTO setelah transaksi dengan Tiktok, mendapatkan keuntungan dengan tidak perlu melakukan hal tersebut.

Pergerakan Senyap Fund Jumbo

Di sisi lain, Beberapa fund asing asing kakap seperti BlackRock sampai Goldman Sachs terpantau melakukan akumulasi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebelum Ramadan berlangsung.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (13/3/2024), sejumlah investor kakap melaporkan telah melakukan pembelian saham GOTO menjelang Ramadan. Diantaranya adalah BlackRock yang mengakumulasi saham GOTO sebanyak 99,59 juta.

Dengan demikian total kepemilikan saham GOTO oleh BlackRock mencapai 24,92 miliar atau setara dengan 2,17%. Langkah tersebut diikuti oleh Franklin Resources AG yang menyerok saham emiten teknologi itu sebanyak 114 juta saham sehingga kepemilikan mereka mengembung sampai 198,33 juta atau setara 0,02%.

Adapun UBS AG ikut melakukan akumulasi sebanyak 106,07 juta. Dengan demikian kepemilikan mereka bertambah menjadi 3,69 miliar atau setara dengan 0,32%. The Goldman Sachs Group juga ikut menangkap peluang kala saham GOTO melemah dengan memborong  13,7 juta sehingga total saham yang mereka miliki naik menjadi 112,87 juta atau setara 0,01%.

Selain itu, Dimensional Fund Advisory ikut melakukan aksi beli dengan memborong 145,89 juta saham setara. Adapun total kepemilikan saham GOTO oleh mereka naik menjadi 316,82 juta setara dengan 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper