Bisnis.com, JAKARTA - Sukuk Ritel seri SR020 telah laris terjual sekitar Rp4,03 triliun hingga awal Ramadan 1445 H atau Selasa (12/3/2024) sejak resmi ditawarkan pada 1 Maret 2024.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) meluncurkan SR020 dalam dua seri, yakni SR020-T3 tenor tiga tahun dengan kupon 6,3% dan SR020-T5 tenor lima tahun memiliki kupon 6,4% per tahun. Adapun, masa penawaran berlangsung pada 1-27 Maret 2024.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Selasa (12/3/2024) pukul 09.10 WIB, SR020 terpantau telah laris diborong investor sebanyak Rp4,03 triliun dari kedua seri. Sementara itu, kuota awal kedua seri SR020 adalah Rp15 triliun.
Secara terperinci, SR020-T3 telah terjual sekitar Rp3,31 triliun atau 33,10% dari kuota penawaran sebesar Rp10 triliun. Alhasil, kuota pembelian ORI025-T3 masih tersisa Rp6,69 triliun.
Selanjutnya, SR020-T5 telah laris sekitar Rp723 miliar atau 14,46% dari kuota awal sebesar Rp5 triliun. Artinya, kuota pembelian SR020-T5 masih tersisa Rp4,27 triliun.
Artinya, dari data penjualan tersebut menandakan bahwa SR020-T3 tenor 3 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan SR020-T5 dengan tenor 5 tahun.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, tanggal jatuh tempo SR020-T3 yaitu pada 10 Maret 2027, sedangkan SR020-T5 jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sementara maksimum pemesanan SR020-T3 sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR020-T5 senilai Rp10 miliar.
Adapun, tanggal setelmen SR020 akan jatuh pada 3 April 2024, sementara itu tanggal pembayaran kupon pertama dilaksanakan pada 10 Mei 2024 dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
"Tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel adalah untuk membiayai APBN dan membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia," tulis DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya.
Sebagai informasi, SR020 bersifat tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan minimum holding period selama tiga kali pembayaran kupon. Itu artinya, SR020 dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 Juli 2024 atau setelah berakhirnya minimum holding period.
Aset dasar atau underlying asset SR020 yaitu barang milik negara (BMN) dan proyek atau kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2024.
Bagi masyarakat yang berminat untuk berinvestasi SR020 dapat mengakses website Sukuk Ritel atau menghubungi 30 mitra distribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik atau online.
Beberapa mitra distribusi (midis) Sukuk Ritel SR020 di antaranya yaitu Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank CIMB Niaga (BNGA), Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, Bibit hingga Bareksa.