Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan Sukuk Ritel seri SR020 laris terjual sekitar Rp2,05 triliun dalam 6 hari penawaran per Rabu (6/3/2024) sejak resmi ditawarkan pada 1 Maret 2024.
Sebagaimana diketahui, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) meluncurkan SR020 dalam dua seri, yaitu SR020-T3 tenor tiga tahun dengan kupon 6,3% dan SR020-T5 tenor lima tahun memiliki kupon 6,4% per tahun. Masa penawaran berlangsung pada 1-27 Maret 2024.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Rabu (6/3/2024) pukul 11.00 WIB, terpantau investor telah memborong SR020 sebanyak Rp2,05 triliun dari kedua seri. Kuota awal kedua seri SR020 sebesar Rp15 triliun.
Ditilik secara rinci, SR020-T3 telah terjual sekitar Rp1,69 triliun atau 16,90% dari kuota penawaran sebesar Rp10 triliun. Alhasil, kuota pembelian ORI025-T3 masih tersisa Rp8,31 triliun.
Berikutnya, SR020-T5 telah terjual sekitar Rp360 miliar atau 7,20% dari kuota awal sebesar Rp5 triliun. Artinya, kuota pembelian SR020-T5 masih tersisa Rp4,63 triliun.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa SR020-T3 tenor 3 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan SR020-T5 dengan tenor 5 tahun.
Baca Juga
Sebagai informasi, SR020-T3 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2027, sedangkan SR020-T5 jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sementara maksimum pemesanan SR020-T3 sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR020-T5 senilai Rp10 miliar.
Tanggal setelmen SR020 akan jatuh pada 3 April 2024, sedangkan tanggal pembayaran kupon pertama dilaksanakan pada 10 Mei 2024 dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
DJPPR Kemenkeu mengukapkan tujuan penerbitan Sukuk Ritel seri SR020 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.
SR020 bersifat tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan minimum holding period selama tiga kali pembayaran kupon. Itu artinya, SR020 dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 Juli 2024 atau setelah berakhirnya minimum holding period.
Aset dasar atau underlying asset SR020 yaitu barang milik negara (BMN) dan proyek atau kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2024.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi SR020 dapat mengakses website Sukuk Ritel atau menghubungi 30 mitra distribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik atau online.
Sejumlah mitra distribusi (midis) Sukuk Ritel SR020 di antaranya yaitu Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank CIMB Niaga (BNGA), Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, Bareksa, hingga Bibit.