Bisnis.com, JAKARTA – Saham di sektor ritel mendapatkan angin segar khususnya selama momentum Ramadan yang diproyeksikan mengerek kinerja penjualan emiten. Untuk top picks di sektor ini, investor dapat mencermati saham AMRT, ACES, dan MAPI.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menuturkan bahwa emiten ritel akan mendapatkan sentimen positif seiring adanya kenaikan permintaan, khususnya untuk kategori pakaian dan makanan.
“Sentimen dari adanya THR [Tunjangan Hari Raya] yang diberikan perusahaan dan pemerintah akan mendongkrak daya beli di bulan Ramadan hingga Lebaran,” ujar Audi saat dihubungi Bisnis pada Selasa (12/3/2024).
Seiring dengan hal tersebut, Audi mengatakan saham ritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI secara historis mampu menorehkan kenaikan pendapatan pada momentum Ramadan. Hal ini seturut dengan sejumlah promo yang ditawarkan para emiten.
“Kami merekomendasikan buy untuk sektor ritel dengan sentimen selain adanya THR, penguatan penjualan eceran dan juga ekspansi gerai,” pungkasnya.
Berikut saham ritel yang menjadi top picks Kiwoom Sekuritas:
Baca Juga
- AMRT: Beli – Target harga Rp3.650
- ACES: Beli – Target harga Rp845
- MAPI: Beli – Target harga Rp2.170
Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menuturkan bahwa sektor ritel secara benchmark diproyeksikan menjadi sektor yang akan mengalami peningkatan selama periode Ramadan tahun ini.
“Jadi, nanti ke depannya berpotensi menjadi leading sektor karena semestinya diproyeksikan membukukan kinerja progresif baik dari sisi top line maupun bottom line,” ujar Nafan.
Ada beberapa faktor yang melandasi hal tersebut. Secara historis, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Maret – April rerata ditutup pada zona positif selama 15 tahun terakhir. Hal tersebut juga berpeluang terjadi pada tahun ini.
“Memasuki Ramadan, kami melihat sejauh ini indeks keyakinan konsumen berada di atas 120, sehingga menggambarkan outlook perekonomian kita berjalan stabil. Memang sangat optimistis karena masih cukup kuat,” pungkasnya.
Seiring hal tersebut, berdasarkan data Bloomberg, indeks penjualan ritel juga masih di atas level 200. Adapun inflasi juga cenderung stabil, meski mengalami sedikit kenaikan. Nafan menyatakan stabilitas inflasi masih terjaga antara 2,5% plus minus 1%.
“Kita juga melihat bahwa secara kinerja perekonomian, biasanya pada perilisan kuartal II/2024 nanti akan mengalami pertumbuhan karena realisasi dari peningkatan pengeluaran konsumsi selama momentum Ramadan,” kata Nafan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor ritel yang masuk dalam indeks konsumer siklikal mencatatkan penguatan sebesar 0,87% year-to-date (YtD) menuju level 828,54.
_______________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.