Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Besok Rawan Profit Taking, Waswas Data Inflasi AS

IHSG pada perdagangan besok, Rabu (13/3/2023) rawan terkena profit taking investor, pelaku pasar juga mencermati data inflasi AS.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) besok, Rabu (13/3/2024) diprediksi rawan terkena aksi ambil untung atau profit taking oleh investor usai mencetak rekor all time high (ATH) pekan lalu. Pelaku pasar juga mencermati rilis data inflasi AS malam ini yang berpengaruh ke IHSG.

Adapun, pada penutupan perdagangan Jumat (8/3/2024), IHSG kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan ditutup pada posisi 7.381,907, menguat sebesar 0,96% dari posisi 7.311,907 pada pekan sebelumnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG besok diprediksi rawan berbalik terkoreksi dengan level support 7.328 dan level resisten 7.420.

"Untuk sentimen, kami perkirakan akan dipengaruhi profit taking setelah IHSG cetak rekor all time high, kemudian dipengaruhi oleh pergerakan bursa global, di mana nanti malam akan ada rilis data inflasi AS," ujar Herditya kepada Bisnis, Selasa (12/3/2024).

Diberitakan sebelumnya, pelaku pasar berekspektasi kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,4% dan 3,1% secara tahunan. Inflasi inti diperkirakan meningkat 0,3%, yang akan mendorong laju tahunan turun menjadi 3,7%.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (13/2/2024) melaporkan bahwa inflasi Januari 2024 meningkat sebesar 3,1% (year-on-year/yoy) setelah sebelumnya meningkat sebesar 3,4% pada Desember 2023.

Pelaku pasar yakin bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) tidak akan menurunkan suku bunga ketika pertemuan pekan depan, namun telah memperkirakan lebih dari 70% peluang penurunan suku bunga pada bulan Juni 2024, menurut alat CME FedWatch.

Di lain sisi, mengacu data RTI Business pukul 15.37 WIB, pergerakan Bursa Asia terpantau bervariasi jelang rilis data inflasi AS. Misalnya, Nikkei Jepang (N225) turun 0,06%, diikuti Shanghai Composite Index (SSEC) terkoreksi 0,41%. Di lain sisi, Indeks Singapura (STI) dan Hongkong (HSI) menguat masing-masing 0,05% dan 3,05%.

Herditya mengatakan, pergerakan harga komoditas juga turut memengaruhi IHSG. Harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 turun 0,26% atau 5,80 poin ke level US$2.182,8 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot turun sebesar 0,27% ke US$2.176,79 per troy ounce.

Sementara itu, harga minyak mentah WTI AS naik 0,49% menjadi US$78,31 per barel dan minyak Brent berada di US$82,73 per barel atau naik 0,63% hari ini.

Kendati demikian, Herditya juga mengingatkan ada risiko IHSG bergerak melandai saat memasuki Ramadan 1445 H. Sebab, menurutnya secara historis pergerakan IHSG cenderung mixed pada bulan Ramadan.

"Jika IHSG bergerak melandai ke depannya cukup wajar, mengingat pergerakan IHSG yang sempat menembus 7.400 dan mencatatkan all time high. Jadi, wajar akan adanya pullback terlebih dahulu," pungkasnya.

Dengan sederet sentimen tersebut, MNC Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan target harga di rentang Rp2.830-Rp2.950. Selanjutnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) buy dengan target Rp6.475-Rp6.600, dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD) buy dengan target harga Rp1.810-Rp1900.

____________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper