Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap kesiapan peluncuran produk investasi kontrak berjangka saham atau Single Stock Futures (SSF). Rencananya, produk SSF itu akan meluncur Maret 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, saat ini Single Stock Futures sudah memasuki tahap akhir dan telah dilakukan proses review atas permohonan persetujuan produk tersebut.
"Saat ini kesiapan dari anggota bursa [AB] sudah terdapat 16 anggota bursa yang menyatakan minat untuk berpartisipasi," ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Senin (4/3/2024).
Selain itu, lanjutnya, ada 6 anggota bursa yang telah siap untuk pilot-project atau melakukan uji coba, dan juga ada 1 anggota bursa yang bersedia menjadi liquidity provider.
Inarno mengatakan, saat ini proses penerbitan SSF masih menunggu sejumlah mekanisme pendukung, khususnya integrasi peraturan dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk mengakomodir proses bisnis produk Single Stock Futures.
Selain itu, OJK juga mengupayakan efisiensi pembukaan rekening melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari yang awalnya menggunakan rekening bank menjadi sub-rekening efek nasabah.
Baca Juga
Di lain sisi, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menambahkan, Single Stock Futures nantinya akan diterbitkan oleh BEI bukan oleh anggota bursa.
"Nantinya anggota bursa yang berpartisipasi dalam perdagangan SSF adalah yang sudah mendapatkan izin dari BEI sebagai AB derivatif," ujar Jeffrey dikutip Selasa, (5/3/2024).
Dia mengatakan, rencana peluncuran SSF masih sesuai jadwal pada kuartal I/2024. Persiapan yang sedang berjalan adalah persiapan anggota bursa dari sisi sistem maupun perizinan.
Mekanisme perdagangan SSF akan didukung BEI melalui IDX Solusi Teknologi Informasi. Adapun, terkait jumlah dan nama anggota bursa yang berpartisipasi di SSF akan disampaikan lebih lanjut oleh BEI.
Perlu diketahui, Single Stock Futures merupakan produk derivatif berupa kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Perlu diketahui, Single Stock Futures menggunakan underlying saham konstituen Indeks LQ45, dengan multiplier sebanyak 100 saham. Periode kontrak SSF pun bervariasi antara 1 hingga 3 bulan.