Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Risiko Rupiah Melemah ke Rp16.000 per Dolar AS

Mata uang rupiah diprediksi dapat melemah hingga Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS sepanjang 2024.
Mata uang rupiah diprediksi dapat melemah hingga Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah diprediksi dapat melemah hingga Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah diprediksi dapat melemah hingga Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS sepanjang 2024. Pelemahan sebagian besar akan dipengaruhi oleh data-data ekonomi AS terlebih adanya ketidakpastian kapan suku bunga mulai dilonggarkan. 

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini dapat mencapai Rp15.900 hingga Rp16.000 dengan potensi penguatan hingga ke Rp15.300. 

“Jadi kita belum berani berandai-andai untuk rupiah bisa menguat sampai ke bawah Rp15.300,” kata Liza, Rabu (28/2/2024). 

Konservatifnya pandangan Liza disebabkan oleh ketidakpastian yang berasal dari pemangkasan suku bunga The Fed. Dia memprediksi pemangkasan paling cepat terjadi pada pertemuan Juni. Sementara itu, data-data ekonomi AS juga masih akan membayangi rupiah.

“Palingan kalau misalkan pemotongan suku bunga itu makin jelas ke depannya, oke, dolar indeksnya juga bisa ikutan melemah, tapi [pemangkasan] ini masih blur,” kata dia. 

Sementara itu, pada perdagangan hari ini pukul 14.15 WIB, mata uang rupiah berada di level Rp15.686 per dolar AS. Posisi ini turun 0,26% atau 40,5 poin pada penutupan perdagangan sebelumnya. 

Secara year to date, rupiah sempat melemah di titik terendah pada perdagangan 25 Januari lalu di posisi Rp15.825 per dolar AS . Sementara level tertinggi ada di 2 Januari 2024 yaitu Rp15.430 per dolar AS. 

Adapun indeks dolar saat ini berada di posisi 103,995 pada perdagangan hari ini atau naik 0,23%. Indeks dolar sempat bergerak naik ke posisi 104,71.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper