Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp15.664 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/2/2024). Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,12% ke Rp15.664 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,03% ke 103,86.
Beberapa mata uang Asia lainnya pagi ini dibuka bervariasi, dengan yen Jepang naik 0,08%, dolar Singapura turun 0,01%, won Korea Selatan turun 0,12%, peso Filipina turun 0,10%, dan rupee India dibuka stagnan.
Kemudian yuan China melemah 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,01%, dan baht Thailand melemah 0,01%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen datang dari komentar pejabat Federal Reserve yang memberi isyarat The Fed tidak akan terburu-buru untuk mulai melonggarkan suku bunga karena inflasi yang tinggi. Dolar mendekati level tertinggi selama tiga bulan karena gagasan ini.
Fokus pasar saat ini adalah harga personal consumption expenditure (PCE) AS yang akan dirilis pada Kamis pekan ini. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan angka inflasi yang stagnan, sehingga masih memberikan dorongan bagi The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Baca Juga
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati perkembangan utang pemerintah yang terus melonjak. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada Januari 2024 mencapai Rp8.253,09 triliun atau setara dengan 38,75% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Besaran utang pada awal 2024 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa," tulis Ibrahim.
Posisi utang pada awal tahun tersebut kembali meningkat jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.114,69 triliun.
Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.630-Rp15.690 per dolar AS.