.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkapalan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) membukukan kenaikan pendapatan menjadi Rp941,90 miliar Sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan, HAIS mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 20,60% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp781 miliar.
Pendapatan HAIS didominasi oleh jasa pengangkutan pihak berelasi sebesar Rp669,82 miliar dan jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran pihak berelasi sebesar Rp17,76 miliar. Sementara itu dari pihak ketiga, jasa pengangkutan tercatat sebesar Rp249,09 miliar dan jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran sebesar Rp2,09 miliar.
Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok pendapatan juga ikut naik menjadi Rp683,10 miliar. Beban ini naik 17,39% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp581,88 miliar. Kemudian beban usaha tercatat sebesar Rp85,78 miliar, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp73,56 miliar.
Alhasil HAIS membukukan laba kotor sebesar Rp258,79 miliar atau naik 29,97% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp199,11 miliar. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ikut terangkat menjadi Rp157,51 miliar. Laba ini naik 35,71% dibandingkan dengan periode tahun lalu sebesar Rp115.98 miliar.
Kemudian total kewajiban HAIS naik per Desember 2023 menjadi sebesar Rp248,34 miliar dari posisi Desember 2022 sebesar Rp114,41 miliar. Rinciannya liabilitas jangka pendek sebesar Rp120,36 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp127,98 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya HAIS memiliki total ekuitas sebesar Rp666,13 miliar atau naik dibandingkan tahun lalu sebesar Rp539,03 miliar. Adapun total aset sebesar Rp914,48 miliar lebih tinggi dari posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp653,44 miliar.
Adapun HAIS merencanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, (1/4/2024) mendatang. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau dalam rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 7 Maret 2024 pada pukul 16.00 WIB.
