Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkapalan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp120,96 miliar sepanjang 2024, kendati berhasil membukukan kenaikan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, HAIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,01 triliun per Desember 2024, raihan tersebut meningkat 8,09% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp941,90 miliar.
Secara rinci, pendapatan HAIS ditopang oleh pendapatan dari pihak berelasi dengan jasa pengangkutan sebesar Rp643,23 miliar dan jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran sebesar Rp25 miliar.
Sementara itu perdagangan terhadap pihak ketiga dengan jasa pengangkutan tercatat sebesar Rp324,66 miliar, jasa bantuan bongkar muat sebesar Ro2,05 miliar dan charter sebesar Rp16,34 miliar.
Pihak berelasi yang dimaksud dengan porsi melebihi 10% dari pendapatan total adalah PT Bhumi Rantau Energi dan PT Energi Batubara Lestari.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan HAIS tercatat sebesar Rp775,57 miliar sepanjang 2024. Beban tersebut naik 13,54% dibandingkan dengan akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp683,10 miliar.
Baca Juga
Alhasil, laba kotor HAIS sepanjang tahun 2024 tercatat turun 6,28% menjadi Rp242,53 miliar, dibandingkan dengan laba kotor 2022 sebesar Rp258,79 miliar.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, laba bersih HAIS yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp120,96 miliar atau turun 23,15% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp157,40 miliar.
Sementara itu, liabilitas HAIS tercatat naik menjadi Rp437,13 miliar dari posisi akhir 2023 yang sebesar Rp248,34 miliar. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar Rp234,14 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp202,98 miliar.
Adapun total ekuitas HAIS per akhir 2024 tercatat sebesar Rp762,45 miliar atau meningkat dari posisi Desember 2023 sebesar Rp666,13 miliar. Sementara total aset HAIS melonjak menjadi Rp1,19 triliun dari posisi akhir 2023 sebesar Rp914,48 miliar.
Direktur Keuangan HAIS Rickie menyebutkan bertubuhnya pendapatan Perseroan sejalan dengan peningkatan volume muatan kargo yang mencapai 12,09 juta metrik ton (MT) pada 2024, naik 8,27% dari 11,17 juta MT pada tahun 2023 dengan kargo batu bara sebagai kontributor utama.
“Pencapaian yang kami raih pada tahun 2024 merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Dengan komitmen yang kuat, kami yakin HAIS akan semakin solid dalam menghadapi tahun-tahun mendatang,” kata Rickie dalam keterangan resmi, Senin (24/2/2025).
Dia melanjutkan, dalam mendukung pertumbuhan bisnis, pada 2024 Perseroan terus melakukan investasi strategis dengan menambah 3,5 set armada baru sehinga total armada Perseroan per Desember 2024 sebanyak 19 tugboat dan 19 barge.
Selain ekspansi armada, Perseroan juga memperkuat kapabilitas operasional dalam bisnis floating loading facilities (FLF) melalui entitas anak usaha PT Hasnur Resources Terminal, yang membuat perusahaan joint venture dengan PT Multi Guna Maritim bernama PT Hasnur Multi Sinergi, untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di industri logistik maritim.
Meskipun menghadapi tantangan dari fluktuasi harga komoditas dan kondisi pasar, Perseroan tetap berkomitmen pada operational excellence dan efisiensi biaya. Implementasi teknologi dan optimalisasi rute pengiriman terus dilakukan guna meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
“Kami tetap optimis terhadap prospek bisnis ke depan dengan strategi yang berfokus pada ekspansi terukur, diversifikasi layanan, serta peningkatan efisiensi operasional. Dengan fundamental yang kuat, kami yakin dapat terus tumbuh dan memberikan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Rickie.