Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2 triliun sepanjang 2024. Nilai ini tidak berbeda jauh dengan target prapenjualan pada 2023.
Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menyatakan perseroan akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala terkait target tersebut.
“Kami selalu melakukan evaluasi terhadap target tersebut secara berkala dan menyesuaikannya jika ada perkembangan kondisi pasar atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (11/2/2024).
Seiring target tersebut, Theresia menyatakan bahwa DILD akan fokus mengembangkan proyek-proyek berjalan atau existing, khususnya di segmen rumah tapak dan kawasan industri.
DILD juga berencana meningkatkan penjualan stok, terutama unit apartemen siap huni. Adapun pengembangan juga dilakukan di klaster-klaster baru di beberapa proyek kawasan perumahan, seperti Serenia Hills dan Graha Natura.
“Kami juga terus fokus meningkatkan penjualan stok unit ataupun inventori dari proyek unggulan seperti Regatta, 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, SQ Res, juga di Surabaya ada Apartemen Praxis, The Rosebay, dan Spazio Tower,” pungkasnya.
Baca Juga
Dari sisi kinerja, Intiland hingga kuartal III/2023 telah membukukan pendapatan sebesar Rp3,35 triliun. Capaian tersebut bertumbuh sebesar 74,38% year-on-year (YoY).
Kenaikan itu didorong oleh penjualan segmen high rise yang meraih Rp1,86 triliun atau melesat 242% YoY dibandingkan periode sebelumnya, Rp546,34 miliar.
Selain segmen high rise, DILD juga meraih pendapatan dari penjualan segmen perumahan sebesar Rp740,47 miliar atau naik 35,65% YoY. Sementara itu, penjualan kawasan industri mencatatkan pelemahan sebesar 41,24% YoY menjadi Rp182,8 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan DILD turut meningkat 66,03% YoY menjadi Rp1,93 triliun. Alhasil, laba kotor yang dirangkum perseroan sepanjang kuartal III/2023 mencapai Rp1,41 triliun atau tumbuh 87,20% YoY.
Tak berhenti di sana, setelah diakumulasikan dengan berbagai beban dan pendapatan lain, Intiland mengantongi laba bersih senilai Rp99,80 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan dari kuartal III/2022 yang membukukan rugi bersih Rp91,2 miliar.
Sementara itu, hingga kuartal III/2023, DILD membukukan total aset sebesar Rp1469 triliun atau turun 10,16 % year-to-date (YtD), sementara liabilitas terkoreksi 17,88% YtD menjadi Rp8,32 triliun, dan ekuitas mencapai Rp6,36 triliun atau tumbuh 2,41% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp776,67 miliar, atau melemah sebesar 42,82% YoY dari posisi sebelumnya Rp1,35 triliun.