Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen kawat tembaga dan alumunium, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) akan melakukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 dari nominal Rp50 menjadi Rp25 per saham.
Corporate Secretary Tembaga Mulia Semanan Erni Yunita Sari mengungkapkan alasan perseroan melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
"Jumlah saham TBMS saat ini sebanyak 367.340.000 saham. Setelah stock split, saham TBMS akan menjadi 734.680.000 saham," kata Erni dalam keterbukaan infromasi, dikutip Jumat(9/2/2024).
Dalam aksi stock split tersebut, manajemen TBMS terlah menerima persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 26 Januari 2024 yang lalu.
"Perseron juga telah mendapatkan persetujuan dari BEI pada tanggal 1 Februari 2024," tambah Erni.
Erni menambahkan, Akhir perdagangan nilai nominal lama di pasar regular dan negosiasi adalah pada 15 Februari 2024. Sementara awal perdagangan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi adalah pada 16 Februari 2024.
Baca Juga
Selanjutnya, awal perdagangan nilai nominal baru di pasar tunai dimulai pada 20 Februari 2024.
Manajemen TBMS juga menegaskan, belum memiliki agenda / aksi korporasi dalam jangka waktu 6 bulan setelah pemecahan saham (stock split).
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Rabu, (7/2/2024), saham TBMS parkir di level Rp2.480 per saham. Dalam 3 bulan terakhir, saham TBMS telah melambung 25,25%. Namun Secara year-to-date (ytd), saham TBMS terkoreksi 6,77% dari posisi pada 2 Januari 2024.