Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten menara afiliasi Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menjadi salah satu saham yang masuk ke dalam LQ45. Analis melihat kinerja MTEL cukup menjanjikan dibandingkan emiten menara lainnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli menjelaskan saham MTEL memang diekspektasikan akan masuk ke dalam indeks saham paling likuid ini, karena kinerjanya dibandingkan semua perusahaan menara paling menjanjikan. Menurutnya, valuasi MTEL relatif lebih murah dibandingkan dengan peers-nya atau perusahaan sejenis.
"MTEL juga secara aktif mengakuisisi menara ya dan bisa dibilang paling agresif dibandingkan dengan TOWR dan TBIG," kata Christopher, Selasa (30/1/2024).
Dia berharap hal tersebut dapat menjadi katalis bagi kinerja Mitratel yang lebih baik lagi di tahun 2024.
Christopher melanjutkan sejauh ini, sentimen untuk perusahaan menara akan datang dari sisi pertumbuhan digital. Menurutnya, angka penetrasi internet di Indonesia di tahun 2023 mencapai 77% dan diekspektasikan akan terus meningkat dengan adanya pertumbuhan pengguna internet di kota-kota tier 2 dan seterusnya.
Dengan adanya peningkatan ini, lanjut Christopher, kebutuhan infrastruktur untuk menopang pertumbuhan tersebut dibutuhkan oleh operator seluler seperti TLKM, EXCL, dan ISAT yang membutuhkan jangkauan area lebih luas.
Baca Juga
"Jadi secara otomatis, permintaan untuk menara juga bisa diekspektasikan akan meningkat. Nah menurut kami yang akan diuntungkan adalah perusahaan menara yang secara aktif bertumbuh seperti MTEL," ucapnya.
Adapun Mirae Asset Sekuritas melihat sektor menara masih memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dengan adanya peningkatan kebutuhan internet yang cukup pesat. Selain itu, dengan potensi penambahan jaringan 5G dalam waktu dekat, hal ini akan membutuhkan infrastruktur menara telekomunikasi yang lebih banyak lagi.